Kondisi Ringkih! Lansia Tukang Rongsok Berjuang Demi Hidupi Keluarga dan Adik Sakit Jiwa

Kondisi Ringkih! Lansia Tukang Rongsok Berjuang Demi Hidupi Keluarga dan Adik Sakit Jiwa

Rp 120.000
terkumpul dari Rp 30.000.000
4 Donatur
24 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 15 October 2025 00:00 WIB

Penggalang Dana

Asih Bumi Insani

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

09 October 2025

Di usianya yang sudah renta, Abah Atang masih harus memanggul beban hidup yang berat bukan hanya roda besi seberat 40 kilogram yang ia dorong setiap hari, tapi juga tanggung jawab besar untuk mengurus istrinya yang sakit anaknya yang mengalami gangguan jiwa.

 

Setiap pagi, pukul 6, Abah sudah keluar rumah mendorong roda besinya. Menelusuri jalanan sejauh 8 kilometer, di bawah terik matahari, hanya untuk mengumpulkan rongsokan. Tangan tuanya gemetar menahan beban, kaki renta itu sering pegal dan kadang nyeri. Namun Abah tidak punya pilihan lain.

“Kalau gak mulung, gak makan…” katanya pelan sambil menunduk.

 

Dalam tiga hari penuh kerja keras, Abah hanya bisa membawa pulang sekitar 30 ribu rupiah. Uang itu harus cukup untuk makan, beli obat istri yang sudah bongkok dan sering sesak napas, juga kebutuhan anak dan cucunya yang mereka rawat sejak kecil.

Rumah Abah pun jauh dari layak. Atapnya bocor, dindingnya rapuh, dan setiap kali banjir datang, air bisa naik sampai 1 meter membanjiri tempat tinggal mereka. Tapi di sanalah mereka bertahan. Bersama istri, anak, cucu, dan adik yang sakit jiwa. Semuanya bergantung pada Abah yang renta.

Abah pernah bercerita, dulunya ia dan sang istri berjualan minuman keliling bandros, bajigur, es. Namun, sejak tubuh mereka makin lemah dan dagangan sering tidak habis, Abah terpaksa berhenti.

Kini, hanya roda rongsokanlah yang menemaninya mencari nafkah.

 

Yang paling membuat hati terenyuh roda itu pun bukan miliknya sendiri. Itu roda pinjaman dari pengepul. Kalau Abah tidak setor rongsokan ke pengepul itu, roda akan diambil kembali.

 

“Kalau punya roda sendiri mah, Abah bisa kerja lebih tenang…

gak takut roda diambil, gak harus ngutang sama orang…” ucap sang istri sambil menahan air mata.

Abah hanya ingin punya roda sendiri agar bisa tetap mencari nafkah dengan tenang. Dengan roda yang lebih ringan, Abah tak perlu lagi menahan sakit di punggung dan kakinya setiap hari.bantu Abah dengan cara:

 

1. Klik Donasi Sekarang

2. Masukkan Nominal Donasi

3. Pilih Metode Pembayaran

4. Dapatkan Laporan via Email

 

Bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak doa dan bantuan untuk para lansia tangguh seperti Abah Atang

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Citra Ayu

14 October 2025
Rp 30.000
Amin
Semoga sehat selalu dan berkah rezekiNya.. Aamiin 🤲
JADI#SirkelBaik