Beliau Abah Dabin, seorang penjual singkong keliling berusia 60 tahun. Beliau hidup sebatangkara di sebuah gubuk reyot tanpa listrik. Hampir setiap hari Abah Dabin harus menahan lapar karena penghasilannya sebagai penjual singkong keliling tak pernah tentu.
Dengan tubuhnya yang sudah bungkuk dan ringkih, Abah Dabin menyusuri jalanan berkilo-kilometer untuk menjajakan singkong dagangannya, berharap perutnya bisa terisi dengan sesuap nasi.
Singkong yang Abah Dabin jual dibandrol seharga 5rb/bungkus. Namun sayang, dagangannya jarang sekali laku sehingga Abah Dabin kesulitan untuk membeli makan setiap harinya. Bahkan untuk makan satu kali sehari saja Abah dabin tak mampu.
Hidup sudah sulit, namun ada saja cobaan yang harus Abah Dabin hadapi. Ketika berjualan keliling, pikulan yang beliau gunakan untuk membawa singkong dagangannya patah. Singkong dagangan Abah Dabin berserakan di jalan padahal baru terjual satu bungkus.
“Pas Abah lagi keliling pikulan jualannya patah, singkong jatuh semua berserakan. padahal baru laku satu bungkus." Ujar Abah Dabin ketika menceritakan pengalaman pahitnya selama berjualan.
Teman-teman, Abah Dabin berhak hidup sejahtera di hari tuanya. Beliau pun berhak menikmati makanan sehat dan penuh gizi. Mari kita bantu sebarkan campaign ini dan bantu Abah Dabin dengan cara: