"Abah jualan balon.. gak pernah habis balonnya, sempat juga dibilang kalo gak ada yang mau beli balon lagi, apalagi balon abah.." Ucap abah sambil memompa balon untuk dijual.
Perkenalkan Abah Edi, umur 68 tahun dan tinggal di Padalarang. Setiap harinya, dari pukul 8 pagi hingga 5 sore, Pak Edi berkeliling membawa balon-balon hitam dari karet ban yang ia jual seharga Rp 5.000 per buah.
Namun dari harga itu, hanya Rp 1.000 saja yang menjadi laba bersih untuk Pak Edi. Ya, seribu rupiah per balon, di tengah biaya hidup yang kian menanjak. Dan ironisnya, balon yang ia jajakan kini sudah jarang menarik perhatian anak-anak zaman sekarang yang lebih tertarik pada gadget dan mainan modern.
Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang
dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan
lapor kepada kami disini.