Kehilangan Mata, Abah Eutik Berjuang Mencari Nafkah

Mari kita renungkan betapa pekerja kerasnya Abah Eutik, ia telah puluhan tahun menjadi pengrajin keset dan menjualnya secara keliling. Penghasilan bahkan hanya lima belas ribu sehari walau begitu ia dengan giat bekerja keras untuk menyambung hidup. 

Dengan kaki yang terpincang-pincang dan tetesan keringat ditubuhnya, kakek berusia delapan puluh satu tahun ini menawarkan keset dagangannya dari rumah ke rumah. Di sela rasa lelah, ia tak pernah lupa untuk beribadah sebagai sosok yang taat agama.

Seringkali dagangannya jarang laku walau ia berkeliling ke berbagai sudut kota. “..jarang abis cep, susah sekarang mah apalagi bapak nggak punya modal gede dan orang-orang lebih sering beli di mall” ujarnya.

Pada malam atau pagi hari Abah Eutik dan istrinya yaitu Mak Endeh, membuat keset di rumahnya dengan alat seadanya. Pasangan ini berupaya untuk mengais rezeki dan saling melengkapi hingga akhir usia.

Mata Abah Eutik hanya satu karena ia pernah ditusuk oleh orang jahat saat di jalan. Karena insiden tersebut, Abah Eutik kesulitan untuk bekerja dan beraktivitas, mengharuskan untuk membuat usaha sendiri dengan modal pas-pasan.

“....kalau punya modal mah bapak pengen puntya toko kecil gitu deket pasar. Jadi kalo jualan nggak harus keliling lagi…..bukan apa-apa tapi nggak kuat kaki sakit udah tua” kata Abah Eutik. 

Wajahnya masih tampak awet muda, menurut tetangganya Abah Eutik dikenal penyabar dan dermawan. Ia tak menaruh dendam kepada orang yang telah jahat kepadanya dan membuatnya kesulitan beraktivitas. Ia berjalan lurus untuk bisa menyambung hidup hingga akhir usia.

Orang Baik, mari kita sebarkan campaign ini dan berdonasi untuk Abah Eutik agar beliau bisa mewujudkan mimpinya memiliki toko kecil dengan cara:

Klik “Donasi Sekarang;

Masukan nominal donasinya;

Pilih metode pembayarannya;

Dapatkan laporan via email.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Abah Eutik. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya serta program-program di bawah Asih Bumi Insani.