Bantu Perjuangan Lansia Bungkuk untuk Bertahan Hidup

Bantu Perjuangan Lansia Bungkuk untuk Bertahan Hidup

Rp. 625.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
25 Donatur
1 hari lagi
Donasi Sekarang!

Penggalang Dana

Global Sedekah Movement

Lembaga Resmi Terverifikasi
Menggalang Dana Untuk:
Perjuangan Lansia Bungkuk Demi Bertahan Hidup

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

23 March 2025

Pada siang hari yang sedikit mendung, kami melihat seorang lansia yang sedang duduk termenung di bawah jembatan. Saat kami temui beliau sedang beristirahat, ia bercerita seharian belum dapat pelanggan dan belum makan.

Tubuhnya yang sudah bungkuk dan tertatih – tatih saat berjalan tak menggetarkan semangatnya untuk mencari nafkah demi terus menyambung hidupnya. Panas terik matahari tak pernah ia hiraukan demi keluarganya di kampung.

 

Seperti kisah Abah Herman yang kini berusia 83 tahun, setiap hari beliau harus berkeliling untuk menawarkan jasanya sebagai buruh kasar. Apa saja beliau lakoni, seperti membersihkan pekarangan rumah, membersihkan selokan dan menggali tanah.

Ini bukanlah hal yang mudah, apalagi kondisi Abah Herman sudah sangat sepuh, bahkan kebanyakan orang akan menggunakan jasa orang yang lebih muda, selain waktu bekerja nya lebih cepat juga kondisi fisiknya lebih kuat jika bekerja sebagai buruh kasar.

 

Ditengah kondisi tubuh Abah yang sudah renta, bongkok dan penglihatannya pun sudah berkurang, namun Abah tidak pernah mengeluh sama sekali.

 

Dari pagi hingga sore hari Abah berjalan kaki puluhan kilo, menawarkan jasanya dari rumah ke rumah. Sesekali beliau harus duduk dan beristirahat karena kaki dan punggungnya terasa sakit dan pegal. Abah bercerita jika lelah dan beristirahat ia selalu sambil berzikir, bahkan tak jarang sering tertidur di tepi jalan.

”Abah sebetulnya sudah lelah nak, pengen pulang kampung pengen kumpul sama keluarga. Tapi mau gimana lagi kalau Abah gak kerja, Abah gak bisa kirim uang untuk Emak dan Cucu Abah di kampung” Ujar Abah Herman

 

Pendapatan Abah Herman tidaklah menentu, berkisar 50-100 ribu sehari. Tak jarang Abah pun tidak ada pelanggan di hari itu, apalagi saat ini musim hujan, dalam seminggu 2-3 kali yang menggunakan jasanya. 

”Sudah hampir 2 bulan Abah belum pulang kampung dan kirim uang, musim hujan mah sepi pelanggan. Belum lagi Abah harus bayar kontrakan, jadi Abah mesti berhemat” Ujar Abah Herman

Tak jarang jika tak ada sama sekali pelanggan Abah hanya bisa menahan lapar seharian, hanya air putih dan singkong rebus yang dibawanya dari rumah sebagai pengenyang rasa laparnya. 

 

Tentunya banyak duka yang dialami Abah Herman selama bekerja sebagai buruh kasar, salah satunya pernah suatu ketika Abah bekerja dari pagi hingga sore namun tidak dibayar. Namun Abah sudah memaafkan dan mengikhlaskan. Hal yang paling tidak pernah Abah tinggalkan adalah bersedekah, meskipun beliau dalam keadaan sulit namun tak lupa untuk bersedekah.

 

Sahabat Kebaikan, begitu berat perjuangan Abah Herman di tengah kondisi fisiknya yang sudah tidak sekuat dulu namun harus tetap bekerja keras tuk menyambung hidup. 

 

Jauh di dasar hatinya, Abah Herman berharap ingin mempunyai modal usaha di kampung, ia ingin sekali mempunyai ternak ayam atau domba, sehingga Abah bisa pulang kampung dan berkumpul dengan keluarganya. Juga kebutuhan lainnya yang selama ini belum bisa Abah penuhi.

 

Yuk bantu bahagiakan Abah Herman di ujung usianya, kita berikan modal usaha agar Abah bisa pulang kampung dan berkumpul dengan keluarganya. Kebaikan dari sahabat semua sangat bermanfaat untuk Abah Herman.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

02 April 2025 11:06
Rp. 20.000
Amin