Setiap pagi sejak pukul delapan, Abah Koswara yang berusia 69 tahun mulai mengayuh sepedanya yang sederhana, berkeliling dari Antapani, Arcamanik, Cisaranten, hingga Kiaracondong. Di keranjang sepedanya, tertata rapi masker yang ia jual tiga biji seharga Rp5.000. Ia berjualan hingga hampir magrib, berharap hari itu bisa membawa pulang penghasilan untuk sekadar makan dan bayar kontrakan. Namun sering kali, dagangan sepi. Dalam sehari, ia hanya membawa pulang Rp50.000, atau bahkan tak sepeser pun saat hari-hari paling berat.
Abah tinggal di kontrakan kecil bersama anak bungsunya yang masih menganggur. Istri tercinta yang dahulu menemani, sudah meninggal tiga tahun lalu setelah dua tahun terbaring sakit. Kini, Abah sendirian menanggung semua beban hidup. Ia masih kuat berusaha meski tubuhnya tak lagi bugar. Asam urat yang sudah diderita setahun terakhir kerap kambuh saat sedang berjualan, memaksanya berhenti dan mengurut sendiri kakinya agar bisa terus bertahan di jalanan. Pernah lima hari penuh ia tak bisa berjualan karena sakit tak tertahankan.
Tak hanya sakit, cobaan hidup Abah datang dari segala arah. Ia pernah ditipu pembeli, diusir dari kontrakan karena tak mampu bayar, bahkan ditabrak mobil box hingga sepedanya rusak—dan hanya diberi ganti rugi Rp10.000. Kontrakan Abah seharga Rp500.000 per bulan kini pun belum terbayar, sementara utangnya di warung sudah mencapai Rp75.000. Untuk bisa makan, Abah kerap berutang Rp150.000 seminggu, berharap dagangan minggu depan bisa melunasinya. Hidup dalam tekanan, namun ia tetap berjuang, karena jika tidak berjualan, maka tak ada apa pun untuk dimakan.
Abah Koswara bukan sekadar pedagang masker keliling—beliau adalah simbol perjuangan yang sesungguhnya. Di tengah kerasnya hidup dan tubuh yang semakin renta, semangat Abah tak padam. Ia tak meminta belas kasihan, hanya ingin tetap bisa bertahan dengan cara yang jujur. Jika kamu bertemu Abah di jalan, sempatkanlah menyapa, membeli, atau sekadar memberi semangat. Mungkin bagi kita kecil, tapi bagi Abah—itu bisa jadi harapan besar.
Hai sahabat berdampak, yuk sebarkan campaign ini dan berdonasi untuk membantu Abah Koswara. Bantuan donasi akan disalurkan untuk paket pangan, modal usaha serta bantuan lainnya. Kalian dapat berdonasi dengan cara :
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com
*Page ini merupakan bagian dari program “Semua Berhak Nyaman”
*Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan Paket Sembako, Bantuan Modal Usaha Penerima Manfaat, dan Bantuan Lainnya kepada para penerima manfaat yang membutuhkan. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan