Tidur Di Pasar, Bantu Lansia Penjual Korek Api Hidup Layak

Tidur Di Pasar, Bantu Lansia Penjual Korek Api Hidup Layak

Rp. 1.315.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
33 Donatur
18 hari lagi
Donasi Sekarang!

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

11 November 2024

“...bumi mah teu gaduh…” ujar Abah Maman, seorang penjual korek api dan alat cukur keliling yang kini berusia 70 tahun. Wajahnya memang tersenyum ketika membicarakan hal tersebut, namun sorotan matanya berkata lain.

 

Selama 3 tahun, Abah Maman merantau ke Bandung dari Cianjur untuk mengadu nasib dengan menjual barang-barang kecil seperti korek api, alat cukur kumis, pulpen, pensi, dan barang lainnya. Biasanya Abah Maman berkeliling untuk menjajakan dagangannya mulai pukul 5 subuh hingga 8 malam.

 

Dalam sehari, penghasilan Abah Maman tak pernah lebih dari 50 ribu rupiah. Bahkan dagangan beliau kerap tak laku hingga beliau terpaksa untuk menahan laparnya sepanjang hari lantaran tak menghasilkan uang sepeser pun.

“...tidur mah di pasar Andir…” setiap malam, Abah Maman beristirahat di pasar Andir karena beliau tak memiliki rumah, di Bandung mau pun di Cianjur. 

 

Abah Maman pergi ke Bandung karena beliau dibuat sakit hati oleh anak dan cucunya. Tak ingin menjadi beban, beliau memutuskan untuk merantau dan menetap di Bandung.

 

“...ceuk incu we ieu mah, ‘maneh teh orang mana?’ tah jadi bapak teh boga ke nyeri eta. Ayeuna aden we lah, misalna tos gaduh putra, keluarga kitunya, tos gaduh incu misalna, ku incu dicariosan kitu, kumaha raosna?”

 

Kini Abah Maman lebih memilih untuk menetap di Bandung dan menghidupi dirinya sendiri dengan cara berjualan keliling. Meskipun uang yang dihasilkan tak seberapa, namun setidaknya beliau tak perlu merasakan sakit hati yang mendalam lagi.

 

Abah Maman mengatakan bahwa beliau ingin memiliki tempat tinggal di Bandung. Beliau juga ingin membuka praktik pijat tradisional di rumahnya nanti agar tak perlu berjualan keliling lagi di usianya yang sudah renta.

 

Sobat Berdampak, mari kita beri Abah Maman uluran tangan agar beliau bisa memiliki tempat tinggal yang layak dan bisa mewujudkan mimpinya untuk buka praktik pijat tradisional dengan cara:

 

  • Klik “Donasi Sekarang;
  • Masukan nominal donasinya;
  • Pilih metode pembayaran;
  • Dapatkan laporan via email.

 

 

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

WhatsApp: +62 821-2908-8174

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

 

*Page ini merupakan bagian dari program dan campaign utama yang berjudul Semua Berhak Nyaman.

 

*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

16 December 2024 22:20
Rp. 30.000
Amin
JADI#temanbaik