Tak terbayang Abah Nana (77 tahun) harus menjalani kehidupan yang pahit di sisa hidupnya. Dengan tubuh yang sudah renta, pengelihatannya yang sudah buram, dan pendengarannya yang sudah berkurang, Abah Nana harus berjalan sejauh 20 kilometer dalam keadaan menderita hernia yang sudah sangat parah untuk mencari barang bekas.
Penyakit hernia yang Abah Nana derita sudah sangat parah. Hernia yang tumbuh di area kemaluannya terus membesar dan sekarang beratnya sudah mencapai 4 kilogram. Namun.. hingga saat ini Abah Nana belum bisa memeriksakan kondisinya ke dokter karena terhalang biaya.
Tapi sayang.. sudah berjalan sejauh apa pun, barang bekas yang Abah Nana kumpulkan selalu kurang dan sedikit. Barangnya tak cukup untuk dijual kembali. Bahkan dalam satu hari Abah Nana hanya mendapatkan uang sebanyak 5 hingga 30 ribu rupiah.
Dengan pendapatan yang tak pernah cukup dan sangat minim, Abah Nana harus menafkahi istri, Ibu Mimin (61 tahun) dan cucunya yag bernama Adrian (9 tahun). Dengan pendapatan yang minim, Abah Nana harus memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan membeli perlengkapan sekolah cucunya.
Bahkan untuk makan sehari-hari saja mereka sangat kesulitan.. Abah Nana dan keluarganya hanya mampu makan dengan nasi dan garam, nasi dengan ikan asin atau nasi dan sambal goang. Ada satu cerita yang sangat menyayat hati. Cucu Abah Nana, yakni Adrian ingin sekali makan dengan fried chickin atau ayam goreng crispy, namun hingga saat ini, keinginannya belum terwujud karena Abah Nana tak mampu untuk mewujudkan keinginan cucunya.
Abah Nana ingin sekali berhenti mencari barang bekas dan berjualan bubur kacang di pinggir jalan. Tubuhnya sudah tidak kuat dan Abah Nana sudah tidak sanggup jika harus terus berjalan dengan jarak yang sangat jauh dalam keadaan sakit-sakitan setiap hari.
Teman-teman, mari kita bantu ringankan beban Abah Nana dan wujudkan impiannya dengan cara: