Setiap hari, Abah Rasidi berkeliling kampung dengan sepeda tuanya menjajakan mainan. Usianya sudah renta, tangannya bergetar, langkahnya tertatih, tapi ia tetap berusaha mencari nafkah demi istri dan dua anaknya yang masih sekolah.
Hasil yang ia dapat pun sangat kecil. Sering kali mainan dagangannya tidak laku, hingga ia pulang tanpa membawa uang. Bahkan, anak-anaknya pernah berangkat sekolah tanpa sarapan karena tak ada beras di rumah. Biaya sekolah mereka pun masih menunggak, membuat Abah semakin terbebani.
Meski begitu, Abah tidak pernah menyerah. Dengan tenaga seadanya, ia tetap mengayuh sepeda keliling kampung. Saat istirahat, ia hanya membawa nasi sisa dari rumah, kadang pun harus menahan lapar jika tak ada yang membeli dagangannya.
Harapan Abah sederhana: ia ingin memiliki usaha kecil di rumah agar bisa tetap berpenghasilan tanpa harus berkeliling jauh dengan kondisi tubuh yang semakin lemah. Dengan begitu, ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari sekaligus menyekolahkan anak-anaknya dengan layak.
Sahabat baik, mari kita bantu Abah Rasidi. Ringankan langkahnya di usia senja, agar ia bisa terus berjuang tanpa harus menanggung beban seberat ini sendirian.