Abah Sutrisna, 63 tahun, setiap hari berjalan kaki dari Kiaracondong hingga Cibiru, Bandung, menjajakan aksesoris demi menafkahi 4 orang di rumah: sang istri, anak perempuannya yang sudah bercerai, serta dua cucu tercintanya.
Sejak 5 tahun lalu, Abah memilih berjualan karena fisiknya sudah tidak sanggup lagi bekerja berat. Namun, penghasilan Abah hanya sekitar Rp900.000 per bulan, sedangkan kebutuhan keluarga mencapai Rp1.600.000 per bulan. Untuk bertahan, Abah terpaksa berhutang ke warung untuk makan, dan berhutang ke bank emok dengan cicilan mingguan Rp75.000.
Anak Abah yang menjadi tulang punggung keluarga pun tak lagi bisa membantu. Suaminya yang dulu bekerja sebagai TKI hilang kabar sejak 6 tahun lalu, meninggalkan mereka tanpa nafkah. Abah pun sempat tertipu dua kali, membuat penghasilan yang sedikit semakin berkurang.
Kini Abah Sutrisna hanya punya satu harapan: memiliki modal usaha untuk membuka warung kecil di depan rumah. Dengan warung ini, Abah tidak perlu lagi berjalan jauh sambil memikul dagangan, dan bisa tetap menghidupi keluarga di usia senja. Selain itu, Abah ingin melunasi hutang bank emok dan memastikan cucu-cucunya tetap bisa sekolah.
🤲 Yuk, bantu Abah Sutrisna bangkit dan hidup lebih layak di masa tuanya, Bantu dengan cara :