Setiap hari, Abah Tolib (65 tahun) menempuh jalan kaki sejauh 10 km sambil memanggul peti es berat demi menjual es mambo buatannya. Sepulang jualan, Abah tak langsung istirahat. Di tengah malam ia kembali berjalan, menyusuri gang-gang sempit untuk mencari barang bekas sejauh 8 km hanya agar bisa tetap bertahan hidup.
Di usia yang seharusnya sudah beristirahat, Abah masih menanggung istri dan dua anak. Tinggal di rumah tak ayak, kontrakan yang bocor, dan penghasilan tak menentu membuat hidupnya penuh tekanan. Bahkan mata kiri Abah kini tertutup karena tumor, sementara mata kanan mulai kabur akibat katarak.
Tak ada biaya untuk berobat. Penghasilan Abah dari es mambo kadang hanya cukup buat makan seadanya. Pernah hanya dua es terjual karena hujan, dan ia pulang dengan tangan hampa. Di lain hari, petinya rusak karena terserempet motor yang kabur. Semua beban itu, ia pikul dalam diam dan lelah.
Kini Abah hanya ingin sembuh, melunasi hutang, dan bisa berhenti bekerja. Ia ingin menikmati masa tua tanpa rasa sakit dan lapar.
Mari bantu perjuangan Abah Tolib untuk bisa sembuh dan hidup lebih layak. Setiap bantuan dari mu sangat berarti bagi kehidupan Abah Tolib. Bantu melalui:
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com