Di hari tuanya Abah Urip (63) masih harus menjadi tulang punggung keluarga, beliau rela menjadi tukang jasa patri keliling. Dengan berkilo-kilo Abah Hamid berjalan dari rumahnya hingga ke sudut Kota Bandung.
Setiap hari Abah Urip harus berangkat dari rumahnya mulai pukul 6 pagi hingga 7 malam, beliau hanya bisa mengandalkan tebengan orang lain untuk berangkat berkerja dan begitu juga sebaliknya. Jika tidak ada tebengan sama sekali, Abah Urip tetap berjalan untuk mencari nafkah, bahkan bisa sampai tengah malam beliau baru pulang ke rumah.
Dengan penghasilan yang tidak jauh dari kata cukup Abah Urip masih tetap semangat untuk berjuang, bahkan jika Abah Urip tidak mendapatkan upah sama sekali, keluarganya hanya bisa makan nasi dan garam saja.
Saat ini Abah Urip tinggal berasama istri, anak dan cucunya. Istrinya yang berusia lebih tua dari beliau dan anaknya yang kini sedang stroke bahkan sempat mengalami koma, dan cucunya saat ini bersekolah di taman kanak-kanak.
Abah Urip rela menjadi tukang jasa patri keliling hanya demi keluarganya, beliau hanya ingin memberikan yang terbaik untuk istri, anak dan cucunya itu. Bahkan Abah Urip juga yang bertanggung jawab untuk membawa anaknya check up dan memberikan bekal untuk cucunya. Karena mengingat sang anak sudah 5 tahun di tinggal oleh suaminya.
Melihat kondisi Abah Urip yang begitu miris, istrinya pun di rumah sama mirisnya seperti Abah Urip. Istrinya yang saat ini sudah pikun bahkan seringkali saat masakpun meninggalkan pancinya hingga gosong. Atau bahkan saat mengurus sang cucu seringkali salah memakaikan pakaiannya.
Dengan melihat kondisi Abah Urip yang saat ini sangat mengkhawatrikan, Abah Urip hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga, apalagi untuk cucunya karena menurut Abah Urip cucunya lah yang menjadi penyemangat untuk mencari nafkah.
Harapan Abah Urip hanya ingin memiliki usaha yang tidak menguras tenaga karena saat ini beliau sudah sering mengeluh kakinya pegal-pegal. Dan Abah Urip juga ingin sekali membawa cucunya berjalan-jalan keluar.
Sobat Berdampak, mari kita beri Abah Urip uluran tangan agar beliau bisa memiliki tempat tinggal yang layak dan bisa mewujudkan mimpinya untuk buka usaha.