Kaki yang sudah ringkih tersebut harus berjalan jauh untuk berjualan setiap harinya. Di usianya yang telah menginjak 73 tahun kakek Wasdi masih berjuang dengan berjualan nyiru untuk menyambung hidupnya.
Dengan modal keberanian dan fisiknya ia merantau jauh dari kampung ke kota untuk mengadu nasib yang lebih baik dengan berjualan nyiru. Istrinya telah meninggal dunia sehingga abah memilih merantau berjualan jauh untuk menambah pundi-pundi rupiah. Di kota abah Wasdi bertahan hidup tanpa memiliki tempat tinggal tetap untuk beristirahat. Tergantung tempat ia berjualan, Abah Wasdi biasanya beristirahat di emperan pasar atau tempat-tempat umum seperti pos satpam atau mushola.
Tak terbayang bagaimana rasanya, di usia tua abah Wasdi harus beristirahat di tengah angin malam tanpa alas ataupun atap yang layak. Ditambah tubuhnya yang sudah ringkih seringkali membuatnya merasa sakit karena harus memikul beratnya nyiru.
Dalam sehari abah Wasdi bisa memikul sebanyak 50 nyiru di bahunya, kemudian ia membawanya keliling hingga belasan kilometer mengelilingi kota Bandung. Namun meskipun telah berikhtiar dengan berjualan sejak pagi hingga sore, abah Wasdi tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk kebutuhan hidupnya. Nyiru yang di jualnya sulit terjual karena bukan termasuk barang yang selalu dibutuhkan sehari-hari.
Butuh berminggu-minggu bagi abah Wasdi untuk dapat menjual puluhan nyiru yang ia bawa. Tak jarang abah Wasdi kesulitan memenuhi kebutuhan makan karena tidak memiliki penghasilan sepeserpun. Ia hanya bisa menunggu dan berharap ada orang baik yang bersedia memberinya sedikit makan di pinggir jalan. Apalagi dari tiap nyiru yang terjual abah Wasdi tidak memperoleh banyak keuntungan. Dari nyiru yang ia bandrol seharga 10-25 ribu ia hanya memperoleh untung sekitar seribu rupiah dari tiap nyiru yang ia jual karena sisanya harus abah setor ke majikannya.Karena keterbatasan ekonominya abah Wasdi kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Dalam program Semua Makin Berkah, ketika Sobat Berdampak ikut berpartisipasi didalamnya secara tidak langsung membantu banyak anak yatim dan lansia dhuafa hidup kesulitan. Mereka akan dapat merasakan pangan, pakaian dan perlengkapan ibadah yang layak. Dengan gerakan ini mereka bisa tersenyum bahagia atas kebaikan yang kita berikan. Sobat Berdampak, mari ulurkan kebaikan di bulan Ramadhan dalam campaign dan program Semua Makin Berkah. Kalian dapat berpartisipasi dengan menyebarkan campaign ini dan berdonasi dengan cara:
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
WhatsApp: +62 821-2908-8174
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com
*Page ini merupakan page Campaign Utama dan memilki turunan page Fundraiser sebagai medium penyebaran informasi dan penggalangan dana untuk para penerima manfaat.
*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.