Sejak lahir, Pa Ade mengalami disabilitas fisik yang membuatnya tidak bisa berjalan. Ia hanya bisa bergerak dengan ngesot, menggunakan tangan dan lutut yang terus terluka akibat bergesekan dengan jalanan. Dalam keterbatasannya, Pa Ade tetap berusaha mencari nafkah demi keluarganya.
Dulu, karena tidak tahu harus berbuat apa, Pa Ade sempat mengemis di pinggir jalan. Namun kemudian, ia bertekad berjualan sayur meski harus ngesot di tengah panas dan debu. Beruntung, ada orang baik yang memberikan gerobak dorong, sehingga sedikit memudahkan perjuangan Pa Ade.
Meski begitu, hidup tetap tak mudah. Modal jualan sangat kecil, keuntungan pun tipis. Jika dagangan tak laku, sayur sisa akan dimasak meski tanpa nasi. Bahkan, Pa Ade dan keluarganya pernah tidak makan selama seminggu, hanya minum air agar perut tidak terasa kosong.
Pa Ade bukan hanya menafkahi istri dan anaknya, tapi juga tiga cucu yang ditinggalkan ayahnya tanpa kabar dan tanpa nafkah. Keluarga ini seringkali tidak makan berhari-hari. Sang cucu sulung bahkan terpaksa putus sekolah karena tidak ada biaya.
Suatu hari, istri Pa Ade yang sakit-sakitan karena asam urat mencoba meminjam beras ke tetangga, namun ditolak dan dihina. Ia pulang dengan tangis, dan Pa Ade hanya bisa menguatkan:
“Maafkan Abah ya Mak, Abah sudah berusaha, tapi hari ini tidak ada yang laku.”
Pa Ade juga pernah dijahati saat berjualan dipukul, uangnya dirampas, sayurnya diambil. Namun ia tetap bangkit demi orang-orang yang ia cintai.
Mari bersama membantu perjuangan Pa Ade. Sedikit dari Kamu sangat berarti untuk meringankan beban besar yang dipikul Pak Ade sekeluarga
1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukkan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan Laporan via Email
Bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak doa dan bantuan