Seana terlahir dengan kondisi langka omphalocele, di mana usus dan organ vitalnya keluar dari perut. Dokter bahkan menyebut peluang hidupnya hanya 30%. Sejak hari pertama, tubuh kecilnya harus melewati dua kali operasi besar dan 40 hari perawatan intensif.

Kini di usia 1,2 tahun, Seana masih harus menjalani kontrol rutin, tindakan medis lanjutan, serta perawatan harian yang ketat. Biaya perban, NHCL, kasa steril, hingga susu formula khusus tidak sepenuhnya ditanggung BPJS dan terus membengkak.

Sementara itu, penghasilan ayahnya sebagai kurir telur sangat jauh dari cukup. Pak Fadli sering makan satu bungkus nasi untuk dua kali makan, bahkan meminta telur retak dari gudang agar keluarganya bisa tetap makan. Semua barang berharga sudah dijual demi pengobatan Seana.

Meski hidup semakin berat, kedua orang tua Seana tidak menyerah. Mereka hanya ingin anak pertama yang sangat dinanti ini bisa tumbuh sehat dan tidak lagi merasakan sakit setiap hari.

Sahabat Kebaikan, hari ini kita bisa menjadi bagian dari perjuangan kecil Seana. Bantuanmu akan sangat berarti untuk pengobatan dan kebutuhan penting yang tidak bisa mereka penuhi sendiri. Mari ringankan beban keluarga ini—agar Seana bisa terus bertahan dan tersenyum.