Setiap hari, Abah Rosih (70 tahun) berjalan menjajakan balon dengan nafas terengah dan dahi penuh keringat. Meski usia dan kondisi fisiknya kian melemah, Abah tetap berjuang demi cucunya yang menderita hidrosefalus dan lumpuh sejak kecil.
Hanya berbekal air putih sebagai penahan lapar, abah berjualan balon dari pagi hingga petang. Sering tidak mendapatkan pembeli, abah hanya bisa membeli beras dan makan dengan nasi saja tanpa lauk.
Sepulang berjualan, abah harus mengurus cucunya yang sakit sedari lahir. Kedua orang tuanya sang cucu meninggalkannya sejak bertahun-tahun lalu, tidak ada pilihan bagi abah selain menjadi tulang punggung di usia senja.
Dengan segala keterbatasan ia terus mencari recehan demi bisa membeli beras dan kebutuhan sang cucu. Kini, Abah butuh uluran tangan kita.
Mari temani perjuangan Abah Rosih. Setiap donasi yang kamu berikan adalah harapan baru bagi kehidupan mereka.
Cara Membantu:
Klik Donasi Sekarang
Masukkan nominal yang ingin kamu donasikan
Pilih metode pembayaran
Dapatkan laporan melalui email
Bagikan juga kisah Abah agar semakin banyak #TemenBaik yang ikut mendukung.
ð Bersama kita bisa jadi cahaya di hari-hari Abah dan cucunya.