MIRIS!! Bantu Kakek Buta Pengrajin Anyaman Bertahan Hidup

Di usianya yang telah menginjak 81 tahun, Abah Apda harus menjalani hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Tinggal seorang diri di gubuk yang lapuk, ia menghadapi hari-harinya dalam gelap karena hampir satu tahun terakhir ini, Abah kehilangan penglihatannya.

Sang istri telah lama meninggal, dan satu-satunya anaknya bekerja sebagai buruh serabutan di kampung lain. Meski sang anak sesekali datang membawakan makanan, Abah enggan merepotkannya. “Abah mah gak mau ngerepotin anak Abah, kasian dia juga lagi susah,” ucapnya lirih.

Setiap selesai sholat, Abah tak pernah lupa untuk berdoa. Ia menangis, memohon kesembuhan mata, dan mendoakan almarhumah istrinya. Kini, satu-satunya cara bertahan hidup yang ia punya hanyalah dengan membuat anyaman bambu (ayakan). Namun sejak tak bisa melihat, proses menganyam pun menjadi sangat sulit dan menyakitkan.

Dengan tangan meraba-raba dan kepala yang sering sakit, Abah memaksakan diri untuk tetap bekerja. Karena tak ada pilihan lain. Jika tak bekerja, ia tak bisa makan. Seringkali, saat tak ada uang atau makanan, ia hanya mampu menyantap nasi putih dengan taburan garam.

Kondisi gubuk tempat tinggal Abah pun sangat mengkhawatirkan. Dindingnya lapuk, lantainya banyak yang ambruk, dan udara dingin menusuk tubuhnya setiap malam.

Meski begitu, Abah masih menyimpan harapan besar: ia ingin matanya bisa sembuh, dan rumah sederhananya bisa diperbaiki agar lebih layak untuk ia tinggali

1. Klik Tombol Donasi Sekarang

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)

4. Dapatkan Laporan Via Email