Mengandalkan isi ulang korek api untuk menyambung keberlangsungan hidup di masa senja nya. Abah Ase setiap harinya mencari nafkah dengan cara mengisi ulang gas korek api, dengan kegigihannya abah Ase setiap harinya mangkal di depan toko orang.
Beruntungnya pemilik toko sangat baik mengizinkan abah Ase untuk mencari nafkah di depan tokonya, namun abah Ase merasa sangat tidak enak, sehingga abah Ase selalu membantu parkiran toko tersebut tanpa meminta tarif parkir, itu semua balas jasa abah Ase untuk pemilik toko. Dan apabila toko tersebut sedang kedatangan barang, abah Ase senan tiasa membantu mengangkat barang - barang kedalam toko.
Setiap hari abah mangkal dari pagi hingga sore, tarif dari mengisi korek api bekas se ikhlasnya, abah tidak pernah memasang tarif untuk jasanya tersebut. “Kadang ada yang kasih gope ataupun seribu abah terima” ujar abah Ase sambil tersenyum.
Penghasilan sehari abah berjualan / isi ulang gas korek api, hanya cukup untuk membeli 1 kilogram beras saja. Dengan segala keterbatasan abah, abah Ase terus berjuang walaupun abah Ase sering sekali merasa minder di karnakan kedua telinga nya terkena gangguan pendengaran yang sangat parah.
Dari dulu gangguan pendengarannya belum pernah abah Ase periksakan ke dokter, mau periksa bagaimana? Untuk makan sehari - hari pun abah Ase jauh dari kata layak.