PIKUL GEROBAK DENGAN KAKI PINCANG!! Kakek Ringkih ini Masih Terus Berjuang Nafkahi Keluarga

PIKUL GEROBAK DENGAN KAKI PINCANG!! Kakek Ringkih ini Masih Terus Berjuang Nafkahi Keluarga

Rp 0
terkumpul dari Rp 30.000.000
0 Donatur
28 hari lagi
BANTU SEKARANG!
Terakhir diperbarui pada 13 December 2025 21:00 WIB

Penggalang Dana

Yayasan Pemuda Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi
Menggalang Dana Untuk:
Bantu Abah Cecep Usia 70 Tahun Berjuang dengan Kaki Pincang untuk Nafkahi Keluarga

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

11 December 2025

Di usia 70 tahun, ketika sebagian orang sudah menikmati masa istirahat, Bah Cecep masih harus berkeliling dari pagi hingga malam untuk menjual cireng pempek. Langkahnya kini tak lagi kuat. Kakinya pincang setelah mengalami stroke ringan akibat stres yang pernah membuatnya terbaring selama tiga bulan. Namun Abah tetap memaksa diri bekerja, karena keluarga masih mengandalkannya.

 

Setiap hari, Abah keluar sekitar jam 7 pagi dan baru pulang hampir jam 10 malam. Hasil jualannya pun tak menentu, kadang hanya 20 Ribu. Itu pun harus dibagi untuk makan, listrik, kebutuhan harian, dan membayar kontrakan kecil seharga Rp350.000 per bulan tempat ia tinggal bersama istri dan anak bungsunya yang masih menjadi tanggungan.

Kondisi semakin berat ketika suatu hari Abah dihipnotis oleh seseorang yang pura-pura membeli dagangannya. Rp500.000 uang untuk membayar kontrakan yang sudah menunggak dua bulan hilang seketika. Sejak itu, Abah jatuh sakit, stres, dan mulai kehilangan kekuatan di kakinya. Untuk bertahan, Abah harus meminjam Rp1.000.000 demi membayar kontrakan dan memperbaiki alat jualannya.

 

Kontrakan Abah pun sungguh memprihatinkan: atap banyak bocor, lantai dipenuhi debu, dan nyaris tak ada kenyamanan. Untuk makan sehari-hari, terkadang mereka hanya bergantung pada bantuan orang-orang yang iba melihat kondisi Abah di jalanan.

Meski hidup serba sempit, hati Abah tetap luas. Ia masih berusaha membantu anak dan cucunya ketika mereka membutuhkan sesuatu. Dan meski dagangannya sering sepi, Abah tetap menawarkan cireng pempek buatan sendiri resep turun-temurun dari ibunya.

“Rezeki mah sudah ada yang ngatur,” ucap Abah pelan, menahan letih.

 

Kini, harapan Abah sederhana:

ia ingin memiliki gerobak dorong agar tidak perlu lagi memikul beban berat setiap hari.

Dengan bantuan teman-teman baik, kita bisa membuat langkah Abah terasa lebih ringan.

Bantu Bah Cecep mendapatkan gerobak, melunasi kontrakan, membayar kebutuhan medis, dan hidup lebih layak di usia senjanya.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.