Sakit rasanya melihat lansia ringkih seperti Abah Dadang harus hidup seorang diri dengan kondisi yang mengenaskan. Usia tak bisa bohong, fisiknya sudah sangat renta dan mengkhawatirkan.
Duduk terdiam berharap ada yang melarisi dagangannya, Abah Dadang tak bisa bicara dan tak bisa berjalan. Dengan penuh pengharapan, Abah Dadang hanya bisa berikhtiar demi sesuap nasi di hari itu.
Tak ada yang mengurus, Abah Dadang tinggal di gubuk kecil, gelap, dan jauh dari kata layak. Hanya tempat seadanya untuk dirinya melepas lelah. Bahkan kamar mandinya pun terlihat kumuh dan menyedihkan.
Jual minuman di tempat umum, satunya dihargai 5000 rupiah. Namun apa boleh buat, Abah Dadang mengaku kalau minuman kemasan jualannya kalah dengan yang ada di minimarket.
Hidupnya dipenuhi pilu dan rintihan tangis, Abah Dadang berusaha tegar untuk bisa menyambung hidup dari hari ke hari yang dirasa berat. Makan dengan lauk seadanya, dan akan selalu bersyukur atas pemberian dari Allah.
Kedua kaki yang tak bisa digerakkan, Abah Dadang jalan dengan terseok-seok. Namun bagaimana pun kondisinya, kakinya menjadi saksi tiap langkah Abah Dadang berjuang untuk hidupnya
Insan Baik, mari bantu Abah Dadang menikmati usia senjanya. Berikan kebahagiaan di tengah sunyinya kehidupan Abah Dadang saat ini. Dukungan dari insan baik sangat berarti untuk Abah.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pemenuhan sandang pangan harian dan perbaikan rumah untuk Abah Dadang juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lain di bawah naungan Amal Baik Insani.