“cincau… cincau…” teriak Abah Demo
Dengan tubuh rentanya, Abah Demo jalan kaki keliling menjual es cincau. Lelah rasanya, di usia 93 tahun masih harus cari nafkah di jalanan.
Jualan es cincau jadi satu-satunya sumber penyambung hidup Abah Demo. Semenjak istrinya meninggal dunia, tak ada lagi yang menemani dan mengurus dirinya di rumah.
Hanya seorang diri tinggal di kontrakan kecil dan jauh dari kata layak. Sudah 3 bulan lamanya, abah terpaksa menunggak untuk bayar kontrakan, karena penghasilannya tak mencukupi.
Ditinggal sang istri, abah juga terpaksa meminjam uang untuk tahlilan kecil-kecilan untuk mendoakan sang istri tercinta. Hanya bisa berikhtiar dan berserah diri.
Penghasilan yang minim, untuk sekedar beli makan saja kesusahan. Namun Abah Demo adalah sosok yang pantang menyerah untuk dirinya.
Berharap punya kehidupan yang lebih baik, Abah Demo belum tak bisa menghabiskan masa tuanya untuk beristirahat di rumah. Sahabat Berdampak, yuk kita bantu kehidupan Abah Demo yang lebih layak!
Assalamualaikum,Wr,Wb
Halo sobat berdampak,
Alhamdulillah, kami telah menyalurkan bantuan untuk abah Demo dari program #SemuaBerhakNyaman yang diterima langsung oleh abah Demo. Kami menyalurkan bantuan dari kalian dalam bentuk biaya sewa kontrakan, kebutuhan pokok dan santunan tunai.
Terimakasih sobat berdampak telah berdonasi, berbagi dan mendukung abah Demo. Abah demo sangat bersyukur dan bahagia atas kebaikan hati kalian. Kehidupan abah Demo berubah karena bantuan dari kalian. Akhirnya abah Demo dapat hidup dengan lebih layak. Mari terus terbarkan kebaikan.
Salam hangat,
Ayo Kita Peduli