Ujian hidup datang bertubi-tubi menghampiri hidup Abah Didi (56 thn), dulu ia berprofesi sebagai supir angkutan umum di Bandung. Akibat dari kesalahpahaman trayek angkutan umum pada waktu itu, Abah Didi menjadi korban pengeroyokan oleh sesama supir angkutan umum yang menyebabkan mata kanan nya sekarang menjadi buta permanen.
Ujian pun tidak hanya sampai disitu, sekitar tahun 2010 Abah Didi pun menjadi korban tabrak lari oleh seorang pengendara sepeda motor ketika ia hendak menyebrang, yang mengakibatkan kaki kanannya mengalami patah tulang dan kini menjadi cacat permanen.Selama 4 tahun lamanya Abah Didi hanya terbaring lemah dan tidak bisa mencari nafkah akibat kecelakaan itu. Hal ini pun menjadi salah satu sebab Abah ditinggal pergi sang istri.
"Abah sudah ikhlas, mungkin ini jalan terbaik yang harus Abah jalani, meskipun sekarang Abah cacat tapi Abah tetap bersyukur masih diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah" Ujar Abah DidiSetelah 4 tahun lamanya Abah berjuang untuk sembuh, ia tak bisa lagi bekerja sebagai supir angkutan umum dikarenakan kakinya cacat. Namun iapun tak patah semangat, atas kebaikan dari tetangganya iapun dapat berjualan ikan hias keliling.Saat ini Abah Didi tinggal di sebuah rumah yang sangat tidak layak huni, kumuh dan gelap tanpa listrik.
Tidak ada benda berharga di kediamannya selain kasur untuk Abah beristirahat.Kini sudah hampir 10 tahun Abah berjualan ikan hias keliling, setiap hari dari pagi hingga malam Abah Didi berkeliling menuntun sepeda tuanya menjajakan dagangan. Ikan hias yang dijualnya bukan miliknya, melainkan milik tetangganya yang setiap hari Abah harus setor dari hasil penjualan ikannya.Meski dibawah panas terik matahari dan aspal jalanan, tidak membuatnya patah semangat. Asalkan halal, meski hanya dapat 15-20ribu Abah terima dengan ikhlas dan sabar."Kaki sering terasa sakit, jadi Abah sering berhenti di tepi jalan sambil meredakan sakit. Syukur syukur ada pembeli. Gak jarang Abah juga sering ketiduran sambil nunggu pembeli" Ujar AbahAbah bercerita, pernah saking capeknya sepeda yang dituntun Abah terjatuh. Alhasil semua dagangannya tumpah dan pecah.
"Padahal waktu itu jualan Abah belum ada yang laku, dan beberapa ikan ada yang mati. Terpaksa Abah harus menggantinya". tambahnyaMeskipun dalam serba kekurangan, Abah Didi selalu menggratiskan jualan ikan hiasnya untuk anak yatim. Harapannya agar kehidupan Abah diberikan keberkahan dan diberikan kesehatan oleh Allah.Ditanya harapannya, jika ada rezeki Abah Didi ingin sekali membuka warung kecil kecilan, agar Abah tak harus berkeliling lagi berjualan ikan. Juga ingin mempunyai tempat tinggal yang layak..
Kalian dapat berdonasi dengan cara :