Dengan tangan kurus dan keriputnya ini Abah Irsad mendorong gerobak kupat tahu kesayangannya. Berjalan puluhan kilo menjajakan dagangannya. Dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Berharap dagangan hari ini laris manis. Namun apadaya namanya berdagang pasti ada rame dan sepi. Namun akhir-akhir ini dagangan Abah Irsad memang sedang sepi pembeli, entah kenapa. Mungkin karena banyaknya persaingan.
Abah memulai persiapan dagang dari jam 3 dini hari hingga subuh kemudian pergi berjualan dari pagi hingga sering kali larut malam. Karena jika dagangannya tak habis ia pasti akan pulang larut malam berharap ada pembeli yang membeli dagangannya.
Abah hanya tinggal sendiri dirumahnya. Penghasilan abah dari berdagang Kupat tahu ini sangat tipis hanya hanya 25ribu perhari jika dirata-ratakan. Untuk menekan pengeluaran abah setiap hari memakan dagangannya sendiri.
Namun tentu saja Abah Irsad akan sangat sedih bila ia pulang dengan dagangan yang masih penuh di gerobaknya. Karena pasti akan basi terbuang..
Saat ini karena sering menombok abah kesulitan untuk modal berdagang, modalnya sangat tipis sehingga sulit untuk mengaturnya, ucap Abah Irsad.
Teman-teman, mari kita bantu perjuangan Abah Irsad dan berikan beliau uluran tangan dengan cara: