Lansia Penjual Layangan Berjuang Sendirian, Demi Bisa Berobat Istri Stroke Selama 9 Tahun

Lansia Penjual Layangan Berjuang Sendirian, Demi Bisa Berobat Istri Stroke Selama 9 Tahun

Rp. 2.375.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
67 Donatur
19 hari lagi
Donasi Sekarang!

Penggalang Dana

Yayasan Aksi Indonesia Dermawan (Penderma.id)

Komunitas/Gerakan Sosial

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

27 June 2025

Setiap siang, saat matahari mulai terik dan anak-anak pulang sekolah, Abah Ojang mulai menjajakan jualan layangannya. Layangan sederhana yang ia buat sendiri dari plastik bekas dan kayu tipis. Ia jajakan keliling Bandung, berharap ada satu-dua anak yang mau membeli. Satu layangan hanya tiga ribu rupiah. Tapi tidak semua anak suka. Tidak semua orang tua ingin membelikan.

 

 

Di usia 60 tahun, dengan tubuh yang sudah mulai lemah dan penglihatan yang semakin kabur, Abah Ojang tetap memaksa dirinya untuk berjuang. Karena di rumah, istrinya sedang menunggu dengan kondisi yang tak sehat. Istrinya mengalami stroke ringan dan sudah 9 tahun belum pernah berobat. Tidak bisa berdiri lama, tak mampu bekerja, dan hanya bisa bergantung pada satu orang, Abah Ojang, suaminya sendiri.

 

 

Mereka tinggal berdua saja, di kontrakan kecil yang sempit dan sudah menunggak selama 4 bulan. Tak ada siapa pun yang mengurus, hanya ada dua tubuh tua, satu menjaga, satu terbaring.

Setiap hari Abah Ojang keluar rumah dengan membawa sisa tenaga yang ia punya. Dari jam 1 siang hingga jam 6 sore, ia keliling tanpa tahu pasti akan makan apa malam nanti. Tak jarang ia pulang dengan kantong kosong. Seolah nasib buruk terus mengikutinya, abah kerap dipalak orang tak dikenal hingga tak bersisa sedikit pun dari hasil jualan hari itu. Tapi ia tetap melangkah besoknya, karena kalau bukan dia, siapa lagi yang akan merawat istrinya.

 

Penghasilan yang tak tentu membuat abah dan istrinya hanya bisa makan nasi dan garam setiap hari. Bahkan di banyak kesempatan, abah lebih memilih menahan lapar asal istrinya bisa makan lebih dulu.

 

 

Seperti semua orang yang sedang terpuruk, Abah Ojang punya harapan kecil: ingin membuka usaha di rumah agar bisa tetap mencari nafkah tanpa harus keliling terlalu jauh. Agar tetap bisa menjaga istrinya yang sudah tak bisa apa-apa. Ia juga bermimpi bisa membeli alat bantu dengar dan operasi untuk matanya yang kini mulai meredup. Tapi semua itu hanya bisa terjadi jika ada yang peduli pada mereka, jika ada tangan baik yang mau membantu mereka.

 

Abah Ojang tak meminta banyak. Hanya sedikit ruang untuk hidup lebih layak, agar ia tak terus bertahan di usia senja. Mari bantu Abah Ojang agar ia tak harus terus berjuang sendirian. Sedikit dari kita, sangat berarti untuk hari esok yang lebih terang bagi mereka. Jadilah bagian dari harapan kecil Abah Ojang dan istrinya, dengan cara:

  1. Klik Tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  4. Dapatkan Laporan Via Email

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

06 July 2025 18:14
Rp. 20.000
Amin
JADI#temanbaik