Usia Renta Dorong Gerobak Puluhan Kilo Jualan Cakue

Bayangkan di usia 95 tahun, tubuh sudah renta, langkah pun tertatih, tapi masih harus bangun sejak subuh, mendorong gerobak berat, menyusuri gang-gang sempit demi sesuap nasi.

Itulah yang setiap hari dilakukan oleh Abah Sarkum. Bukan karena ingin, tapi karena harus. Karena jika tidak berjualan, maka tidak ada makanan di meja makan keluarga Abah Sarkum.

Abah adalah penjual cakue keliling. Dengan penghasilan harian tak lebih dari 15-25 ribu rupiah, bahkan kadang pulang tanpa satu rupiah pun, Abah tetap memilih untuk berjuang. Padahal, di usia hampir satu abad, tubuhnya kerap sakit dan pinggangnya sering nyeri. Tapi semua itu ia simpan sendiri. Ia tak mau mengeluh pada keluarganya karena tak mau mereka khawatir.

Abah kini tinggal bersama istri, dua cucu, dan seorang cicit. . Meski anak-anaknya sudah menikah, tanggungan di pundaknya belum pernah bisa benar-benar lepas karena ia bukan dari keluarga menengah keatas.

Setiap cakue yang ia jual bukan sekadar makanan, tapi lambang perjuangan seorang kakek yang menolak menyerah demi keluarganya.

Tapi miris, gerobak tuanya kini mulai rapuh dan lapuk sehingga bisa saja roboh. Meskipun begitu Abah Sarkum tetap memaksakan diri mendorongnya, karena itu satu-satunya sumber penghidupan yang ia punya.

Teman baik, mari kita jadi bagian dari perjuangan Abah Sarkum. Bantuan sekecil apa pun dari kamu akan sangat berarti untuk memperbaiki gerobaknya dan meringankan perjuangannya.

Yuk, Bantu Abah Sarkum Tetap Berjuang dengan Layak

1. Klik Tombol Donasi Sekarang

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)

4. Dapatkan Laporan Via Email

DISCLAIMER: Dana yang terkumpul akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan abah Sarkum, modal usaha, dan untuk mendukung penerima manfaat lainya dibawah naungan YAYASAN LENTERA PIJAR KEBAIKAN.