Bantu Lansia Ringkih Penjual Kerupuk Menyambung Hidup

Bantu Lansia Ringkih Penjual Kerupuk Menyambung Hidup

Rp. 1.035.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
35 Donatur
2 hari lagi
Donasi Sekarang!

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

25 November 2024

Cerita haru datang dari kakek penjual kerupuk yang selalu menebar senyuman dengan orang-orang di sekelilingnya. Meski usianya telah mencapai 84 tahun, beliau tetap memiliki semangat juang yang tinggi untuk mencari nafkah dengan mendorong sebuah gerobak kerupuk yang berat.

 

Wajahnya tak pernah luput dari senyuman meski dagangannya tidak laku terjual. Ia selalu bersyukur dengan rezeki yang dimilikinya. Abah Sukanda dikenal sebagai orang yang ramah karena kerap selalu tersenyum ketika berbicara dengan pembeli dan orang di sekitarnya.

 

 

Dengan tubuhnya yang telah ringkih dan sering sakit-sakitan juga penglihatannya yang sudah tidak terlihat jelas, Abah Sukanda mendorong gerobak besarnya keliling Bandung menyusuri pasar dan rumah warga berharap ada yang membeli kerupuk yang dijualnya. 

 

Kerupuknya dibandrol dengan harga lima ribu rupiah saja untuk satu plastiknya. Tak jarang kerupuknya hanya terjual beberapa bungkus sehingga abah hanya memiliki sedikit pendapatan karena dari hasil penjualannya per hari harus disetorkan setengahnya ke pabrik kerupuk yang ia jual. 

 

Pernah suatu hari ketika Abah Sukanda berjualan, ia mengalami musibah dimana ia kehilangan dompet dan seluruh uang tabungannya. Akibatnya Abah Sukanda kehilangan uang tabungannya yang sebesar satu juta rupiah serta seluruh tanda pengenalnya. 

 

“Hilang jeung artosna sajuta di batununggal sep, kapungkur geus aya sasasih mah. Emut-emut pas rek mulih deui, sajuta abdi sareng dompetna tos teu aya”

 

Dimasa - masa sulit itu abah terpaksa kembali menabung dan mengumpulkan uangnya kembali dari nol untuk membiayai istrinya di Ciamis. Abah Sukanda tinggal sebatang kara di Bandung tanpa ada yang menemani.

Tempat tinggalnya di Bandung bisa dibilang kurang layak dan memprihatinkan. Abah Sukanda hanya bisa tidur beralaskan tikar di atas kayu rotan serta penerangan yang sangat minim. Bahkan lebih mirip sebuah gudang dibandingkan tempat untuk beristirahat.

 

 

Sahabat berdampak, di usianya yang sudah tua Abah Sukanda memiliki harapan agar dirinya dapat hidup nyaman dan dapat membiayai keluarganya yang mengandalkan abah untuk mencari nafkah. Mari kita bantu sebarkan campaign ini dan berdonasi. Bantuan donasi yang diberikan akan disalurkan untuk biaya paket modal usaha dan sembako untuk Abah Sukanda. Bantuan kita sangat berarti untuk Abah Sukanda. Sahabat berdampak dapat berdonasi dengan cara : 

  1. Klik Tombol “DONASI SEKARANG”;
  2. Masukkan nominal donasinya;
  3. Pilih bank (GO-PAY/BNI/BNI Syari’ah/Mandiri/BCA/BRI/Kartu Kredit);
  4. Dapatkan laporan via e-mail

*Seluruh donasi yang terkumpul di page fundraiser akan terakumulasi ke halaman galang dana induk. Dana akan digunakan untuk kebutuhan modal usaha dan paket sembako untuk Abah Sukanda. Selain itu hasil donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lainnya berdasarkan analisa kebutuhan pihak Yayasan.

Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Yayasan untuk memastikan penggunaan dana agar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat. Jika penggalangan dana melebihi target pengumpulan, dana akan disalurkan Yayasan ke penerima manfaat lain yang memiliki kebutuhan serupa.

 

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

21 December 2024 00:01
Rp. 20.000
Amin
JADI#temanbaik