Jasa Service Tak Laku! Uang Tabungan Lansia Ini Dicuri

Jasa Service Tak Laku! Uang Tabungan Lansia Ini Dicuri

Rp. 1.580.009
terkumpul dari Rp. 30.000.000
33 Donatur
19 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 18 July 2025 15:01 WIB

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi
Menggalang Dana Untuk:
Usia 70 Tahun, Masih Keliling Service Payung Demi Nafkahi Cucu dan Istri

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

01 July 2025

Bayangkan usia 70 tahun. Orang lain mungkin sudah duduk tenang di rumah bersama keluarga, menikmati masa tua. Tapi tidak untuk Abah Sulaiman.

 

Setiap hari, Abah berjalan menyusuri jalanan Bandung. Menggendong tas kecil berisi kawat berkarat dan alat service seadanya. Satu-satunya keahlian yang ia punya sejak muda yaitu memperbaiki payung.

 

 

Bukan usaha yang menjanjikan. Penghasilan sehari kurang dari Rp 30.000, bahkan tidak ada sama sekali.

Tapi Abah tetap berkeliling, mencari nafkah bagi keluarga di kampung. Tanpa tempat tinggal.

 

Jika lelah, Abah akan mencari masjid. Tidur di belakangnya, meringkuk tanpa alas, hanya berteman sarung tipis dan bantalan tas.

Setiap kali bisa makan dari pemberian orang baik, hati Abah berat.

“Enak ya, bisa makan. Tapi… istri dan cucu saya di kampung, mereka makan apa hari ini?”

Air mata tak selalu jatuh, tapi perasaan itu terus menghantui.

 

 

 

Sudah sebulan Abah belum pulang ke Tasik. Bukan karena tak ingin, tapi karena tak punya uang untuk ongkos. Dan selama sebulan ini pula, istri dan cucunya yang masih TK dan SD, belum menerima kiriman nafkah sama sekali dari Abah.

 

Istri Abah pun harus ikut kerja sebagai kuli kebun, demi menutupi dapur yang nyaris tak pernah penuh. Untuk beli beras saja, mereka harus berhutang di warung.

 

Di kota besar ini, Abah pernah dipalak oleh dua orang tak dikenal. Dimaki dengan kata-kata keji hanya karena tak punya uang, dihina di depan orang banyak. Tapi Abah tidak membalas. Ia hanya diam.

Karena hidup sudah cukup keras baginya, tak perlu dibalas dengan amarah.

 

Dan meskipun hidupnya begitu berat, Abah tetap tidak pernah lalai pada Tuhannya. Ia selalu sholat tepat waktu.

“Kalau punya rezeki, saya cuma mau punya warung kecil di kampung. Biar bisa usaha sendiri dan gak jauh lagi dari cucu-cucu, bisa menyekolahkan mereka agar tidak putus pendidikannya…”

 

 

Abah tidak minta banyak. Hanya ingin hidup layak. Ingin pulang. Ingin menafkahi istri. Ingin cucunya bisa sekolah dengan layak. Ingin punya penghidupan yang tenang, bukan hidup berpindah-pindah dari satu masjid ke masjid lain hanya demi tidur malam.

 

Sobat Berdampak, mari kita sebarkan campaign ini dan bantu Abah Sulaiman sekarang, donasi kecilmu hari ini bisa jadi perubahan besar untuk abah dan keluarganya. Bantu dengan cara:

 

  1. Klik “Donasi Sekarang;
  2. Masukan nominal donasinya;
  3. Pilih metode pembayaran;
  4. Dapatkan laporan via email.

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

18 July 2025 06:34
Rp. 50.000
Amin