Untung Hanya Seribu, Lansia Renta Berjuang Mencari Nafkah Demi Anak Istri

Untung Hanya Seribu, Lansia Renta Berjuang Mencari Nafkah Demi Anak Istri

Rp. 220.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
0 Donatur
0 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 04 July 2025 21:26 WIB

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

08 April 2025

Tubuh ringkihnya mendorong sebuah gerobak usang yang berisi keripik-keripik dagangannya. Keringatnya bercucuran, nafasnya terengah-engah, dan wajahnya terlihat kelelahan. Sudah berkeliling dari pagi hingga sore, namun dagangan Abah Udin (70 tahun) belum laku satu pun.

 

 

Sehari-hari, Abah Udin berjualan singkong tape dan keripik. Berjuang di usianya yang sudah senja demi menafkahi anak dan istrinya di rumah. Namun sayang, untung yang beliau dapatkan tak banyak. Hanya seribu rupiah.. uang sebanyak itu bahkan tak cukup untuk membeli beras setengah kilo.

 

"Untung abah gak banyak, nak.. cuma seribu rupiah aja.." ucap Abah Udin seraya tersenyum pahit.

 

 

Miris sekali ketika mengetahui musibah yang Abah Udin hadapi selama berjualan keliling. Beberapa kali beliau ditipu oleh orang tak berhati hingga mengalami kerugian dan kehilangan uang. Salah satunya, ketika ada orang yang menipu Abah Udin dengan modus ingin membeli dagangannya dan meminta beliau untuk mengantarnya ke sebuah bengkel.

 

Orang tersebut mengatakan, sebelum membeli tape yang Abah Udin jual, ia ingin meminjam uang sebanyak 50 ribu dan meminta Abah Udin untuk mengantar tapenya ke bengkel di depan. Namun, ketika Abah udin sudah memberikan uangnya dan pergi mengantarkan tapenya ke bengkel terdekat, orang sekitar mengatakan bahwa tak ada satu pun dari mereka yang membeli tape.

 

 

Ada satu cerita yang sangat menyayat hati. Beberapa tahun lalu saat beliau masih bekerja sebagai seorang buruh, Abah Udin terjatuh ke dalam sungai ketika sedang memikul bambu. Tangannya menjadi tidak bisa digerakkan. Bahkan ketika sudah diobati pun, tangannya tak kunjung sembuh.

 

Besar harapan Abah Udin untuk memiliki modal usaha agar beliau tak perlu berjualan keliling lagi dengan tubuhnya yang sudah sangat ringkih dan di usianya yang sudah renta. Beliau hanya ingin menikmati kehidupan yang layak di sisa-sisa hidupnya.

 

Sobat Berdampak, Abah Udin berhak menikmati kehidupan nyaman dan sejahtera di hari tuanya. Maka dari itu, mari kita sebarkan campaign ini dan bantu Abah Udin mewujudkan impiannya dengan cara:

 

  1. Klik “Donasi Sekarang;
  2. Masukan nominal donasinya;
  3. Pilih metode pembayaran;
  4. Dapatkan laporan via email.

Beberapa informasi:

*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan. 

 

Contact and More Information:

Instagram: @ayokita.peduli

Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

09 April 2025 18:48
Rp. 20.000
Amin
JADI#temanbaik

Juang Lansia Renta Penjual Keripik Mencari Nafkah Demi Keluarga

Ayo Kita Peduli
Telah mengajak 0 orang berdonasi
Rp. 130.000

Juang Lansia Renta Hidupi Keluarga Dengan Uang Seribu

Ayo Kita Peduli
Telah mengajak 0 orang berdonasi
Rp. 20.000