Ditengah aktivitas sedang berjualan kerupuk, Lansia berumur 83 tahun ini hendak sholat Jumat. Karena celana yang dipakai keliling kotor Abah Ujang berganti dengan sarung dan celana panjang yang berisi uang disimpan dekat sepeda, kembali dari selesai sholat celana dan uang itu hilang entah kemana.
Kerupuk susah terjual, saat ada yang beli uang malah hilang entah kemana. Malang sekali nasib Abah Ujang, abah terpaksa pulang dan tak lanjut berjualan.
Mak Teuis, Istri Pak Ujang. Mengidap penyakit Diabetes, sejak lama tak bisa melanjutkan pengobatan karena tak ada nya uang. Sebagai Kepala keluarga, Pak Ujang bukan tak ingin memberikan pengobatan terbaik untuk istrinya tapi apa daya kondisi ekonomi yang terus memburuk tak ada ujungnya.
Saat berjualan, banyak kejadian yang tak enak Abah Ujang rasakan. Seperti terserempet motor hingga terjatuh pun sering abah alami. Abah juga pernah tertimpa sepedah saat ingin beristirahat karena sepedanya tak memiliki standar.
Kerupuk hanya terjual 2, lagi-lagi pak ujang harus mengubur mimpinya untuk bisa bawa istrinya berobat. Ketidakberdayaan ekonomi jadi alasan besar pak ujang untuk mencapai ketenangan di usia senja nya.