“Ya Allah jangan ambil istri saya dulu ya Allah, ambil nyawa saya aja gapapa ya Allah asal jangan istri saya” tangis pecah pak Ridwan.Pahit getirnya kehidupan dirasakan Pak Ridwan yang melihat istri tercinta harus mengidap kanker ovarium yang sudah parah.
Dunia seakan tak berpihak pada hidup Pak Ridwan. Istrinya harus terbaring menahan sakit dan membiayai keluarga kecilnya.Hanya bisa pasrah, semua sudah dilakukan oleh Pak Ridwan untuk kesembuhan sang istri tercinta. Harta bendanya habis terjual dan tak ada yang tersisa, hanya rasa cinta dan kasih demi mengurus sang istri.
Setiap hari Pak Ridwan berkeliling menjualkan baksonya, penghasilannya juga tak cukup mampu membawa istrinya berobat“Saya udah bingung a, udah pasrah ke Allah, semuanya saya jual, Rumah saya jual, perabotan, kendaraan saya jual semua.
"Saya udah gapunya apa apa lagi”-ujar pak ridwan.Sekarang keluarganya tinggal di gubuk kecil yang kondisinya memprihatinkan. Tak jarang ketika hujan, atap dan dindingnya bocor.
Sungguh miris rasanya, dalam kondisi sakit Bu Aan tak bisa istirahat dengan nyaman.Kanker ovarium terus menggerogoti tubuh Bu Aan, sementara Pak Ridwan terus berjuang mencari rezeki demi sesuap nasi.
Mari bantu kesembuhan kanker ovarium Bu Aan sekarang.