Pilu, ibu tunggal ini harus hidup dengan kondisi wajah yang habis digerogoti oleh kanker ganas. Kini Bu Ai harus hidup tanpa hidung dan rongga mulut bagian atas. Orang-orang takut bahkan jijik melihat kondisi wajah Bu Ai yang sudah tidak sempurna. Tak jarang Bu Ai dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Suaminya sudah meninggal dan sekarang beliau harus mencari nafkah untuk menghidupi anaknya dengan mencari singkong sisa panen.
Dengan kondisi kesehatannya yang sangat memprihatinkan, Bu Ai memaksakan diri mencari nafkah agar beliau dan anaknya tidak kelaparan. Di bawah teriknya sinar matahari, Bu Ai menggendong anaknya dan memikul singkong yang sudah beliau kumpulkan.
Singkongnya dijual seharga 2rb/kilo. “Saya paling bisa jual singkongnya 3 hari sekali 20kg, Alhamdulillah 40ribu untuk 3 hari makan sama anak di rumah. kadang 3 hari gak dapet singkong gak dapet uang, kalo gak punya terpaksa saya dan anak hanya makan singkong rebus setiap hari," ungkap Bu Ai.
Hidup serba kekurangan, Bu Ai sering kali merasa putus asa karena belum bisa memberikan kehidupan yang layak untuk anaknya. Jangankan kehidupan layak, menikmati makanan yang enak dan bergizi saja tidak bisa.
Teman-teman, Yuk kita sama-sama bantu ringankan beban Ibu Ai agar bisa makan dan hidup dengan layak dengan cara: