Usia Belia Rela Jualan Kue Demi Bantu Orangtua

Usia Belia Rela Jualan Kue Demi Bantu Orangtua

Rp. 5.748.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
97 Donatur
1 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 02 September 2025 00:00 WIB

Penggalang Dana

Ayo Kita Peduli

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

04 August 2025

Berjuang Demi Sekolah dan Harapan Hidup Lebih Layak

 

Namanya Nia, usianya baru 11 tahun dan saat ini masih duduk di bangku kelas 5 SD. Di usia yang seharusnya ia habiskan untuk bermain dan belajar, setiap hari sepulang sekolah ia memikul keranjang dagangan keliling dari siang hingga malam.

 

 

Setiap harinya, Dek Nia berjualan kue-kue kecil seperti onde-onde, cireng, bolu kukus, pisang aroma, dan kripik. Ia tidak membuat kue-kue ini sendiri, melainkan mengambil dari orang lain, lalu menjualnya dari jam 12 siang sepulang sekolah hingga malam—kadang sampai jam 9, meski hujan atau pundaknya sakit karena beratnya keranjang yang ia bawa.

 

 

“Kalau dagangannya gak habis, nanti Mamah gak punya uang,” begitu ucap Nia yang selalu menyerahkan seluruh hasil jualannya kepada sang ibu.

 

 

Nia tinggal bersama kedua orang tua dan dua adiknya, Juna (kelas 2 SD) dan Rena (4 tahun). Ayahnya bekerja sebagai driver ojek online, sedangkan ibunya juga berjualan kue seperti Nia. Kondisi ekonomi keluarga mereka sangat terbatas, apalagi sejak sang ibu mengalami kecelakaan saat hamil dan harus berhenti dari pekerjaannya sebagai sales.

 

 

Sejak saat itulah, Nia memilih untuk ikut membantu orang tua dengan berjualan. Bahkan saat libur sekolah, Nia berjualan dari pagi sampai malam, dan mengerjakan PR-nya larut malam, kadang sampai tengah malam dalam kondisi mengantuk dan kelelahan.

 

 

Nia juga tak luput dari ujian hidup lainnya. ia pernah dibully di sekolah karena berjualan dan memakai kacamata. Tak hanya itu, Nia juga pernah ditipu saat berjualan dengan uang palsu Rp50.000 dan Rp100.000. Nia alami kecelakaan, kakinya tergeleng motor saat menyebrang dan malah dimarahi pengendara. Nisa pun mengidap epilepsi sejak bayi, tapi sudah lama tidak minum obat karena biaya satu botol obatnya Rp200.000. Adik-adiknya juga mengidap asma, namun tetap ikut membantu jualan saat mampu.

 

Kadang Nia dan Juna hanya punya uang Rp5.000 untuk beli makan, cukup hanya untuk sebungkus nasi. Jika harus berbagi, maka salah satu dari mereka tidak makan.

 

 

Meski penuh keterbatasan, Nia tetap semangat berjualan karena ingin membantu keluarga dan melihat adik-adiknya tetap bisa makan. Ia ingin ibunya tidak lagi harus berjualan keliling sambil menggendong adiknya.

 

Yuk, Bantu Dek Nia dan Keluarganya

 

1. Klik Donasi Sekarang

 

2. Masukkan Nominal Donasi

 

3. Pilih Metode Pembayaran

 

4. Dapatkan Laporan via Email

 

Bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak doa dan bantuan untuk para lansia tangguh seperti Abah Ubad. agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul. Aamiin

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

28 August 2025 11:55
Rp. 20.000
Amin
JADI#temanbaik

Jualan Hingga Malam! Bantu Adik-kakak Penjual Kue

Ayo Kita Peduli
Telah mengajak 11 orang berdonasi
Rp. 775.000

Bocah Penjual Kue Berjuang Demi Bantu Orangtua

Ayo Kita Peduli
Telah mengajak 20 orang berdonasi
Rp. 2.472.000