"Kerupuk.. kerupuk.." ujar Ibu Dian yang berkeliling berjualan sambil mendorong Dinda.
Inilah kisah perjuangan Ibu Dian (44 tahun) yang harus terus mencari nafkah untuk pengobatan anak tercintanya Dinda.
Sejak usia 8 bulan, Dinda Rahayu yang sekarang berusia 12 tahun, sudah mengidap Meningitis, kerusakan sel saraf, Epilepsi dan TB paru. Akibatnya Dinda sering kejang kejang dan koma. Dulu kaki dan tangan nya kaku dan bengkok, namun setelah dilakukan terapi rutin dan menjalani tindakan operasi, kondisinya agak membaik.
Sampai saat ini Dinda tidak bisa jalan dan bicara, hanya penglihatan dan pendengarannya saja yang normal. Semua aktifitas dan kebutuhan nya dibantu Ibu Dian. Dinda hanya bisa mengesot dan menunjuk tangan nya jika menginginkan sesuatu.
“Saya tidak sanggup membayangkan semakin Dinda bertambah usia, kondisinya masih gini. Kalo saya udah ga ada gimana, siapa yang rawat?” ujar Bu Dian sambil mengusap air mata.
Selain harus merawat Dinda, sebelumnya Bu Dian
bekerja sebagai buruh konveksi dekat rumahnya dengan penghasilan 500 ribu per dua minggu, namun sekarang beliau sudah tidak lagi bekerja.