Mak Nengsih, berusia 73 tahun, tengah berjuang melawan tumor di wajahnya yang sudah mengancam hidupnya. Selama lima tahun terakhir, benjolan yang awalnya hanya sebesar biji kedelai, kini membesar menjadi sebesar kepalan tangan orang dewasa. Setiap hari, ia merasakan sakit yang luar biasa, bahkan satu mata sudah tak bisa lagi melihat akibat tekanan tumor tersebut.
Mak Nengsih dan suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani harian. Penghasilan mereka yang terbatas, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, membuat mereka tak mampu untuk berobat ke rumah sakit.
Selama ini, satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan Mak Nengsih adalah kompres dengan air hangat cara yang tidak efektif untuk mengatasi kondisi seriusnya. Semakin hari, tumor yang menyerang wajahnya semakin besar, menyebabkan Mak Nengsih kesulitan beraktivitas.
Rasa sakit yang terus-menerus mengganggu dan kondisi fisiknya yang melemah membuatnya merasa putus asa. Tanpa pengobatan yang tepat, tumor tersebut bisa saja berkembang menjadi lebih parah, bahkan membahayakan nyawanya.
Mari Bersama-sama Membantu Mak Nengsih memberikan harapan baru bagi Mak Nengsih, untuk hidup tanpa rasa sakit dan mendapatkan kesempatan untuk sembuh.