Ilham, seorang pemuda berusia 25 tahun, menjalani hidup dengan keterbatasan fisik akibat Down syndrome. Namun, keterbatasan itu tidak menghalangi semangatnya untuk berjuang demi hidup yang lebih baik. Sejak lahir, ia sudah terbiasa dengan tantangan, dan meskipun dunia mungkin tidak selalu ramah terhadapnya, Ilham tetap menunjukkan keteguhan hati yang luar biasa.Setiap hari, Ilham menggelar perjalanannya dengan semangat yang tidak pernah surut. Ia berjualan kopi keliling, menyusuri jalan-jalan panas terik matahari untuk mencari nafkah.
Dalam setiap langkahnya, ada tekad yang kuat untuk membantu ibunya, yang kini harus menjalani hidup tanpa sang ayah yang telah pergi tiga tahun lalu.Ilham sangat merindukan ayahnya. Setiap kali ia berdiri di depan makamnya, bisiknya penuh doa dan harapan, "Bapak do'ain Ilham ya biar jualannya laku, biar bisa bantu mama." Meski ayahnya telah tiada, Ilham tahu bahwa dalam setiap usaha yang ia lakukan, ia ingin ayahnya tetap bangga padanya.Namun, jualan kopi keliling bukan satu-satunya pekerjaan Ilham. Ia juga rajin mengunjungi masjid, dengan sepenuh hati menjaga kebersihannya.
Seperti marbot yang setia, ia membersihkan karpet, merapikan Al-Qur'an, serta menyapu dan mengepel lantai masjid yang kotor. Meski lelah, Ilham tidak pernah mengeluh. Senyum ceria senantiasa terukir di wajahnya meskipun beban hidup yang ia pikul tidak ringan.Ilham hidup dengan prinsip pantang mengemis.
Ia berjuang dengan cara yang paling sederhana namun penuh makna. Setiap tetes keringat yang jatuh, setiap langkah yang ia ambil, adalah bukti nyata bahwa meski dunia kadang tak adil, semangat hidup dan keinginan untuk membantu orang yang ia cintai tidak pernah pudar.Selain berjualan kopi dan merawat masjid, Ilham punya impian besar yang senantiasa mengisi hatinya. Ia ingin memiliki sebuah warung kecil bersama ibunya. Dengan warung itu, ia berharap bisa lebih mandiri dan memberikan hidup yang lebih baik bagi ibunya. Tak hanya itu, dalam hatinya juga tersemat impian untuk bisa berkurban, sebuah penghormatan bagi ayah dan adiknya yang telah meninggal dunia.Hari demi hari, Ilham terus berusaha, meskipun keadaan hidup tidak selalu mendukung. Setiap langkahnya adalah perjuangan, dan meski terkadang terasa berat, semangatnya tetap tidak padam.
Ilham tahu bahwa hidup adalah perjalanan panjang yang penuh dengan ujian, namun ia juga yakin bahwa setiap usaha yang dilakukannya akan membawa berkah, baik untuk dirinya maupun bagi orang-orang yang ia cintai.
Maka dari itu kami ingin mengajak teman-teman sekalian untuk membantu Ilham dengan cara: