 
            “Dulu penyintas tumor dan dirawat hampir 8 bulan di rumah sakit sampai hilang kesadaran. 2 tahun terbaring sakit, kesulitan untuk biaya pengobatan dan sekarang Kang Aceng membantu orang-orang yang kesusahan”

“Semoga kebaikan yang saya lakukan Insya Allah akan menjadi wasilah, pahala untuk kedua almarhum orang tua saya. Saya dulu gak sempat berbakti ke mereka dan dulu ketika saya sakit saya banyak ngerepotin mereka" Ucap Kang Aceng
Berawal dari tahun 2013 Kang Aceng didiagnosa Tumor Otak dan menjalani tindakan operasi di kepalanya, hampir 8 bulan dirawat di rumah sakit dengan kondisi sering hilang kesadaran. Dokter sempat memvonisnya bahwa umurnya tidak akan panjang. Namun Alhamdulillah takdir berkata lain dan Kang Aceng masih diberikan umur.
Pada waktu itu, ketika Kang Aceng di rumah sakit dan dalam proses penyembuhan selama setahun, ia terkejut melihat biaya pengobatan yang sangat besar, karena tidak semua di cover BPJS. Saat itu kedua orang tuanya banyak menjual harta benda demi biaya pengobatan dan kesembuhan Kang Aceng. Dalam benaknya terpikir, “Gimana nasib kalau ada orang gak mampu berobat? Untuk makan saja sudah susah.”
Hatinya hancur tiap mengingat masa lalu, terutama perjuangan almarhum ayahnya, dibalik kerja kerasnya mencari nafkah dan mencari biaya pengobatan Kang Aceng. Ternyata almarhum punya penyakit jantung, namun beliau menyembunyikan rasa sakitnya di hadapan Kang Aceng, seolah-olah baik-baik saja.
"Orang tua saya selalu bilang, kamu pasti sembuh nak, dan amanah dari almarhum ayah saya, jika kamu sembuh nanti tolong bantu orang-orang yang kesusahan. Mungkin itu yang dirasakan oleh ayah saya dulu ketika saya sakit, beliau kesusahan banting tulang cari biaya pengobatan saya. Dan alhamdulillah amanah almarhum ayah, saya jalani sampai sekarang" Ujar Kang Aceng
Inilah yang membuat Kang Aceng tergerak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, terutama pasien-pasien dhuafa yang kesulitan menjalani pengobatan.
Banyak pasien-pasien terpaksa terhenti pengobatannya, dan tak jarang akhirnya meninggal dunia. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus Kang Aceng untuk berjuang membantu mereka, bukan hanya membantu pasien. Kang Aceng juga aktif di kegiatan sosial lainnya, seperti berbagi nasi, berbagi santunan dan peduli terhadap ODGJ.


Dari 2016 hingga sekarang banyak orang yang telah dibantunya.
Ujiannya bertubi-tubi datang ke kehidupan Kang Aceng, setelah lama sakit ia pun kehilangan pekerjaannya di salah satu perusahaan, dan beberapa waktu yang lalu Kang Aceng kehilangan usaha konveksi yang satu-satunya menjadi penghasilan untuk keluarga dan membantu orang, ditambah akhir-akhir ini gerakan kebaikan yang dimotori Kang Aceng sepi donatur. Bahkan tempat yang selama ini digunakan Kang Aceng dan teman-temanya sering kali menunggak pembayaran sewanya.
Namun perjuangannya tak berhenti dari situ, ia dan teman-temannya berjualan minuman dan kelapa, yang keuntungannya dipergunakan untuk membantu orang.
"Ya yang nama jualan ada kalanya sepi, kalau sepi saya bagikan kelapanya ke orang-orang" Ujar Kang Aceng
Hampir setiap hari banyak orang yang meminta bantuan kepada Kang Aceng, sampai suatu ketika ada pasien urgen yang harus dibantu, namun jualannya sepi dan tidak ada penghasilan. Dengan terpaksa ia menjual motor pribadinya untuk membantu pasien tersebut. Terkadang ia pun harus berhutang jika ada yang membutuhkan bantuan dengan segera.
Perjuangan Kang Aceng bersama temannya sangatlah mulia, namun disisi lain banyak keterbatasan dalam gerakan kebaikan yang dijalaninya. Mimpinya yang belum terwujud, ia ingin sekali mempunyai Rumah Singgah untuk pasien dhuafa. Yuk sama-sama dukung gerakan kebaikan Kang Aceng untuk terus membantu banyak orang. Insya Allah akan menjadi amal jariyah untuk kita semua.
Bantu dengan cara:
Dengan cara:
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung gerakan kebaikan Kang Aceng dan memenuhi segala kebutuhan lainnya. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement