Pilu! Ibu Cari Makan dari Sampah Demi Obati Anak Lumpuh & Bocor Jantung

Pilu! Ibu Cari Makan dari Sampah Demi Obati Anak Lumpuh & Bocor Jantung

Rp 0
terkumpul dari Rp 30.000.000
0 Donatur
21 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 03 October 2025 06:00 WIB

Penggalang Dana

Ruang Harsa

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

24 September 2025

"Dulu saya pernah tinggal di kolong jembatan bersama anak saya, dan sekarang suami saya pergi entah kemana. Alhamdulillah sekarang saya numpang tinggal sama bibi saya" Ujar Ibu Intan

Cobaan yang dilalui Ibu Intan seakan bertubi-tubi menimpanya. Sang anak, Arfan yang kini berusia 2,6 tahun mengalami komplikasi, bocor jantung, celebralpalsi, hidrosefalus dan malnutrisi akut. Sedangkan Sauminya tidak pernah mengakui Arfan sebagai Anaknya begitupun dengan keluarga dari suaminya sampai memfitnah Bu intan sebagai Wanita penghibur, akibatnya Sang suami yang harusnya menjadi tulang punggung keluarga tega meninggalkan Bu Intan beserta anaknya, padahal saat itu Arfan sedang dirawat dan koma di rumah sakit.

Sedihnya lagi disaat kondisi sulit seperti itu, Bu Intan diharuskan segera memiliki uang untuk biaya pengobatan anaknya yang sedang koma, sebab tidak semua biaya perawatan dan obat-obatan Arfan di Cover sama BPJS, hingga akhir nya dengan terpaksa Ia pinjam ke Rentenir dan beberapa tetangganya hingga terlilit hutang puluhan juta sampai saat ini demi biaya pengobatan Anaknya tersebut.

 

Saat ini Arfan sering kejang-kejang, seharusnya ia menjalani pengobatan rutin di rumah sakit dan mengkonsumsi obat kejang. Namun apa daya, penghasilan dari memulung hanya 200 ribu s/d 500 ribu perbulan jika dijumlahkan.

Tentu dengan penghasilan segitu tidak mencukupi biaya pengobatan, untuk makan sehari-hari saja sangat kekurangan,

"Banyak obat yang gak saya tebus, buat makan aja saya senen kamis, makanya kondisi arfan sekarang makin menurun” Ujar Bu Intan.

belum lagi iapun harus memikirkan banyak biaya selain untuk biaya melunasi hutang bekas pengobatan Arfan seperti biaya kontrakan yang sudah 4 bulan menunggak dengan biaya ngontrak 700 ribu perbulan, susu khusus peningkat gizi arfan seharga 250 ribu/kaleng, Spuit (suntikan) sebagai alat pemberi makan atau minum melalui selang NGT harus diganti 2 hari sekali seharga Rp. 5.000, begitupun dengan selang NGT nya harus diganti seminggu sekali yang harganya bisa sampai 70 ribu/pcs , bayar BPJS Arfan Rp. 50.000 perbulan ke Bapaknya padahal Arfan anaknya, obat jantung 1,5 juta untuk sebulan, harga di Botox 3 juta agar Arfan bisa makan dan minum lewat mulutnya.

 

Dan bahkan saat ini ada resep obat yang belum ditebus sama bu intan seharga 850 ribu, akibat nya saat ini tubuh Arfan sering kaku, tidak bisa tidur karena kepalanya sering kesakitan, mulutnya nyegrok serta kondisi tubuhnya menjadi menurun.

 

Selain itu, karena tidak berobat menyebabkan pertumbuhannya tidak seperti anak normal pada umumnya. Arfan lumpuh, dengan selang NGT yang menempel dari hidung sampai perutnya, Ia pun tidak bisa bicara dan tubuhnya sangat kurus sekali. Seharusnya Arfan pun mengkonsumsi susu formula khusus untuk menaikan berat badannya, namun sedihnya Arfan hanya diberi air putih biasa oleh sang ibu. Bahkan pernah suatu waktu Arfan dikasih air putih dari air isi ulang galon selama 2 hari berturut-turut tanpa asupan makanan sedikitpun karena Bu Intan tak memiliki Uang.

Setiap hari Bu Intan memulung menyusuri jalanan sambil menggendong sang anak. Tak jarang jika ia merasa lapar, sehingga Bu Intan setiap hari mencari makanan sisa di tempat sampah untuk dimakannya.

 

Walaupun dengan kondisi ekonomi yang sulit, Bu Intan tetap dengan Sabar, tulus merawat dan menyayangi anaknya tersebut.

"Kadang saya suka kepikiran kalau saya gak ada nanti, siapa yang mau mengurus Arfan, sampai jika saya gak ada umur Arfan gak ada umur juga takut gak ada yang ngurusin ". Ungkap Bu Intan sambil menangis

"Saya sering di usir sama orang karena gak boleh memulung, pernah juga keserempet motor. Untungnya Arfan gak apa-apa" Tambahnya

Bu Intan memiliki keinginan untuk memiliki usaha sendiri agar tak harus membawa anak untuk ia ajak memulung berkeliling, karena tak jarang sang anak sakit karena kepanasan atau sekedar terkena angin luar.

 

Sahabat Kebaikan, maukah membantu Bu Intan mewujudkan mimpinya? Meringankan sedikit beban yang ada dipundaknya?. Bantuan darimu akan sangat berharga untuk Bu Intan dan anaknya.

 

Ayo berdonasi dengan cara:

  1. Klik Tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  4. Dapatkan Laporan Via Email

 

Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan keluarga Ibu Intan. Selain itu akan di gunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Ruang Harsa Bestari.

 

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.
JADI#SirkelBaik