Di sudut sebuah kampung sunyi, berdiri rumah kayu tua yang nyaris ambruk. Atapnya bocor, dindingnya lapuk, dan lantainya dingin tanpa alas.
Di sanalah Arsil, Nadira, dan Jibril, tiga bersaudara yatim berjuang hidup tanpa orang tua. Sejak kepergian ibunda tercinta, mereka menjalani hari-hari dalam kesendirian dan kesulitan.
Arsil, si sulung, masih belia namun memikul tanggung jawab besar. Ia membuat dan menjual layang-layang dari barang bekas, atau mengarit rumput di sawah untuk sedikit upah. Nadira dan Jibril ikut membantu dengan menjajakan cimol keliling kampung, berharap upah Rp15.000 bisa cukup untuk membeli lauk atau bekal ke sekolah.
Namun kenyataan sering lebih kejam. Tak jarang mereka hanya bisa minum air putih seharian karena tak ada lagi yang bisa dimakan. Malam mereka lalui dalam gelap dan dingin, menatap langit melalui lubang-lubang di atap yang bocor.
Hari ini, mereka sangat membutuhkan uluran tangan kita.
Mari kita bersama menjadi bagian dari harapan baru untuk Arsil, Nadira, dan Jibril.
Sekecil apa pun bantuan kamu, akan jadi cahaya besar dalam hidup mereka. ð
Kamu bisa menjadi cahaya harapan bagi mereka.
1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukkan Nominal Donasi
3. Pilih Metode Pembayaran
4. Dapatkan Laporan via Email
Bagikan juga halaman galang dana ini agar semakin banyak doa dan bantuan untuk mereka.