Rela memikul beban berkilo-kilo dengan berkeliling ke setiap sudut Kota Bandung, itulah yang dilakukan Abah Ato lansia yang kini berusia 79 tahun, kini beliau masih semangat untuk berjulan celengan hanya untuk memenuhi kebutuhannya yang masih belum terpenuhi.
Abah Ato merantau dari Purwakarta ke Bandung untuk mencari nafkah untuk keluarganya yang berada di kampung. Beliau berjualan celengan sudah hampir 20 tahun, Abah Ato mulai berjualan dari pagi sampi sore bahkan malam hari, celengan yang beliau bawa untuk berjualan tidak banyak hanya 10pcs saja.
Celengan yang beliau bawa beratnya sekitar 50kg, dengan badanya yang sudah ringkih seringkali Abah Ato mengeluh kelelahan karena beban yang dipikul beliau sangat berat. Tapi, Abah Ato tidak pantang menyerah karena mengingat beliau hanya bisa menyambung hidup dari hasil jualannya itu.
Saat Abah Ato masih muda beliau masih kuat untuk berjalan jauh ke medan terjal sekalipun, kini beliau sudah tidak kuat untuk berjalan jauh karena beliau sudah tidak sesehat dulu, bahkan Abah Ato sering merasakan sakit pada sendi-sendinya.
Mirisnya, dengan pendapatan yang pas-pasan bahkan untuk sehari-harinya pun masih kurang Abah Ato harus mendapatkan musibah, beliau seringkali ditipu oleh pembeli yang tidak bertanggung jawab, pembeli tersebut menipu Abah Ato dengan membeli celengannya memakai uang palsu dan Abah Ato memberikan kembaliannya dengan uang yang saat itu abah miliki.
Selain sering ditipu, Abah Ato juga tidak memiliki tempat tinggal. Jadi, saat beliau sudah kelelahan berjualan beliau akan mencari lapak atau toko yang sudah tutup untuk beliau tempati tidur. Dengan sehelai baju dan kardus yang Abah Ato gunakan saat akan tidur di pinggir jalan, selimut untuk menghangatkan tubuhnya pun tidak ada. Abah Ato tidak memilih untuk mengontrak karena mengingat beliau tidak mempunyai biaya untuk membayar kontarakan perbulannya.
Beliau memiliki 4 anak yang sudah berkeluarga dan 5 cucu, akan tetapi ke empat anak Abah Ato bekerja serabutan dan bahkan ada yang masih nganggur. Sehingga membuat Abah Ato harus bekerja lebih keras lagi demi mereka. Terkadang saat Abah Ato pulang ke Purwakarta pun uang yang di hasilkan dari jualannya seringkali dibagi ke cucunya juga, karena itulah bentuk kasih sayang beliau kepada para cucu-cucunya.
Harapan Abah Ato untuk kedepannya beliau hanya ingin memiliki modal usaha, beliau ingin sekali memiliki gerobak untuk berjualan bubur di kampungnya. Karena beliau mengaku sudah merasa lelah berjualan celengan yang sudah beliau tekuni selama 20 tahun.
Beberapa informasi:
*Ayo Kita Peduli merupakan NGOs yang berdiri sejak 2023 dan berada di bawah naungan Ayo Berdampak Berdaya. Dengan tagline #BerdampakBerdaya kami berfokus pada masalah kemiskinan kelas sosial rentan perkotaan dan pedesaan melalui berbagai program dan campaign pemberdayaan untuk upaya peningkatan kesejahteraan.
Contact and More Information:
Instagram: @ayokita.peduli
WhatsApp: +62 821-2908-8174
Email: ayoberdampakberdaya.id@gmail.com
*Page ini merupakan page Fundraiser dan merupakan bagian dari program dan campaign utama yang berjudul Berhak Nyaman
*Dalam membantu penyebaran informasi terkait program ini dan program turunannya dalam fitur "Fundraiser", kami melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak mulai dari Media Partner, Organisasi, serta Publik Figur agar informasi mengenai program ini dapat tersebar luas dan menjangkau sebanyak-banyaknya orang untuk berkontribusi bersama.