“Mak gak mau ngemis, selagi Mak bisa akan Mak kerjakan semampunya…” (Mak Enih, 65 thn).
Mak Enih, lansia difabel hidup sendiri. Suami beliau sudah lama meninggal dan tidak dikarunia anak. Sejak kecil, kedua kaki Mak Enih memang tak sempurna yang membuatnya harus jalan ngesot dengan kedua tangannya.
Walau keadaannya demikian, Mak Enih tak pernah ingin dikasihani, ia akan bekerja sekeras mungkin, tanpa mengemis demi memenuhi kebutuhannya.
Di bawah terik matahari dan jalanan yang terjal, ia menyeret kedua kakinya dan berjalan menggunakan kedua tangannya. Lutut-lututnya dan kedua telapak tangan tak jarang luka akibat tergesek tanah dan aspal yang panas itu.
"Tiap malam kedua kaki Mak terasa sakit, Mak hanya bisa membeli obat warung untuk meredakan sakit kaki Mak" Ungkap Mak Enih.
Puluhan kilometer ia tempuh dengan mengesot, keringat yang mengucur deras membasahi tubuhnya. Tenggorokan yang kering dan rasa haus yang tertahan, tak membuatnya berhenti menjajakan dagangannya.
Baginya, peluh itu adalah peluh yang berkah. Baginya kerja sekeras apapun asalkan halal, ia akan jalani dengan ikhlas.
Dari pagi sampai sore hari, Mak berkeliling dari kampung ke kampung untuk jual keripik. Sering tak laku dan Mak cuma untung 15ribu jika jualannya habis terjual.
Modal jualan yang didapat pun hasil pinjaman dari orang lain. Sehingga dari hasil jualannya Mak Enih harus mengembalikan uang modal tersebut.
"Kalau belum banyak yang terjual dan belum bisa beli makan, kadang Mak makan keripik jualan Mak, untuk ganjal perut", Ujar Mak Enih.
Ketika ditanya duka selama berjualan di jalanan, Mak bercerita ada saja yang berhutang jualannya dan tidak membayar, bahkan Mak juga pernah dibayar dengan uang palsu.
Semakin hari usianya semakin tua dan kondisi kesehatan semakin menurun, harapan beliau ingin sekali mempunyai usaha kecil-kecilan di rumahnya agar ia tak berkeliling lagi.
Mak Enih adalah bukti jika keterbatasan bukan halangan untuk tidak berjuang mencari nafkah. Dengan kondisi yang beliau alami, ia tetap tabah dan sabar menjalani hidup, Mak juga tidak lupa untuk bersyukur.
"Beribadah dan berdoa merupakan salah satu bentuk syukur dan nikmat atas apa yang telah Allah berikan kepada Mak selama ini.” lanjutnya
Sahabat Kebaikan, mungkin kamulah jalan rezeki untuk Mak Enih agar bisa hidup layak di masa tuanya. Mak tak perlu lagi jualan keliling dan menyeret tubuhnya.
Maukah sahabat semua bantu wujudkan harapan Mak Enih?
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Mak Enih. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.