Bantu Juang Mak Penjual Opak Hidupi Anak Disabilitas, Suami lumpuh.

Bantu Juang Mak Penjual Opak Hidupi Anak Disabilitas, Suami lumpuh.

Rp. 70.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
2 Donatur
26 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 04 August 2025 09:02 WIB

Penggalang Dana

Global Sedekah Movement

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

31 July 2025

Seorang wanita paruh baya berjalan pelan menyusuri jalan perkampungan. Di tangannya menjajakan opak singkong, sementara di sampingnya, seorang anak berjalan terpincang-pincang tergenggam erat seikat sapu lidi dengan langkah yang berat.

 

"Saya tiap hari jalan keliling kampung bawa sapu sama opak, ditemenin Aep. Kadang laku, kadang enggak," ucapnya.

Namanya Mak Nengsih, usianya kini 61 tahun. Sejak 14 tahun lalu, hidupnya berubah total. Suaminya, Abah Ade Sumarna (63 Tahun), mengalami musibah saat memanjat pohon kelapa di bulan Ramadhan. Ia jatuh dari ketinggian jam 3 sore, namun baru ditemukan warga jam 9 malam dalam kondisi lemah. Sejak saat itu, Pak Ade hanya bisa terbaring di rumah, tanpa bisa banyak bergerak.

 

Tak hanya itu, anaknya yang bernama Aep mengalami disabilitas sejak bayi. Saat usianya baru 7 bulan, Aep terjatuh dari tempat tidur. Tubuhnya panas tinggi, namun karena keterbatasan biaya, ia hanya dibawa ke pengobatan tradisional. Hingga kini, di usianya yang ke-41 tahun, tangan dan kaki Aep bengkok, jalannya pincang.

Untuk mencari nafkah Mak Nengsih membuat sapu lidi dari daun kelapa yang ia ambil di hutan, yang jaraknya cukup jauh. Seikat sapu lidi ia jual seharga Rp10.000. Selain itu, ia membuat opak singkong, 10 buah hanya seharga Rp5.000. Ia harus berkeliling kampung, menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah, bersama Aep yang berjalan terseok-seok di sampingnya.

 

"Kadang saya kuatir kalau Aep kecapean ikut saya keliling, tapi kalau gak jualan, kami gak makan…" ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Rumah sederhana yang mereka tinggali pun sudah tak layak. Jika hujan turun, atap rumah bocor di sana-sini. Dindingnya lapuk, lantainya basah.

 

"Kalau hujan deras, rumah bocor di mana-mana. Saya suka peluk Aep sama bapaknya, takut kalau gentengnya jatuh," ucap beliau.

 

Mak Nengsih bermimpi bisa punya usaha kecil di rumah, agar tak perlu lagi berjualan keliling dengan Aep. Ia ingin merenovasi rumahnya agar layak ditinggali, dan sangat berharap bisa mengusahakan terapi bagi suami dan anaknya, walau sekadar mengurangi rasa sakit dan membuat mereka lebih nyaman.

Sahabat Kebaikan, maukah membantu Mak Nengsih mewujudkan mimpinya? Meringankan sedikit beban yang ada di pundaknya?. Bantuan darimu akan sangat berharga untuk mereka..

 

1. Klik Tombol Donasi Sekarang

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)

4. Dapatkan Laporan Via Email

 

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Ibu Nengsih. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

03 August 2025 08:38
Rp. 20.000
Amin
Berikan hamba ketenangan dalam segala urusan, Aamiin YRA 🤲
JADI#temanbaik