Dianggap Gila, Tunawicara Penjual Burung Berjuang Demi Hidupi Sang Ibu

Dianggap Gila, Tunawicara Penjual Burung Berjuang Demi Hidupi Sang Ibu

Rp 4.009.000
terkumpul dari Rp 30.000.000
88 Donatur
36 hari lagi
Donasi Sekarang!
Terakhir diperbarui pada 15 September 2025 06:00 WIB

Penggalang Dana

Global Sedekah Movement

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

24 July 2025

Duduk termenung ditepi sebuah gang kecil sambil memangku sebuah kotak kusam berisikan seekor burung. Saat kami hampiri dan bertanya pada beliau, dengan susah payah beliau menjawab "Jualan burung, sudah hampir 2 bulan belum laku"

 

 

Ternyata beliau seorang tunawicara, dikampungnya dipanggil dengan sebutan Mang Amin yang sehari harinya berjualan burung keliling kampung. Kakinya sedikit pincang dan sulit untuk bicara dari sejak kecil. Hinaan dan cacian sudah menjadi makanan sehari hari baginya. Namun dengan segala keterbatasan tidak membuat semangat Mang Amin hilang.

 

 

Apalagi dia harus mencari nafkah untuk sang ibu. Jiwa besar dan ikhlas membuat ia menerima keadaannya tanpa keluh.

Penghasilan Mang Amin tidak menentu setiap harinya, burung yang saat ini dijualnya sudah hampir 2 bulan belum laku. Tak ada pekerjaan lain yang di lakoninya selain berjualan burung.

 

 

Sungguh perjuangannya tidak sebanding dengan yang didapatkan, burung yang Mang Amin jual ia dapatkan di hutan. Jika kurang beruntung perlu berhari hari untuk mendapatkan burung di hutan.

Mang Amin belum pernah menikah dan saat ini tinggal bersama sang ibu di rumah yang sangat tidak layak huni. Tidak ada barang mewah di rumahnya, bahkan untuk tidurpun tanpa menggunakan alas kasur.

 

 

"Rumah sudah reyot, kalau hujan ya pastinya bocor. Pengen diperbaiki tapi uang dari mana? Untuk makan aja kami susah. Tapi alhamdulillah masih ada saudara dan tetangga yang membantu kami untuk bisa makan" Ujar Sang Ibu

 

Mang Amin sangat sayang sekali kepada sang ibu, bahkan ia rela menahan lapar agar sang ibu bisa makan. Mang Amin setiap hari selalu meminta maap kepada sang ibu karena burung yang dijualnya belum laku.

 

 

Mang Amin seorang pekerja keras dan tak pernah mengeluh, namun yang selalu membuatnya bersedih karena belum bisa membahagiakan sang ibu. Jauh di dasar hatinya, Mang Amin ingin sekali memperbaiki rumahnya agar sang ibu diujung usianya bisa hidup dengan layak, dan harapan lainnya ingin mempunyai usaha lain yang bisa menambah penghasilan selain berjualan burung.

 

Sahabat Kebaikan, Yuk temani perjuangan Mang Amin yang tengah bertahan hidup di dalam kondisi sangat sulit dan serba terbatas! Kebaikan dari sahabat semua dapat mewujudkan harapannya.

 

Bantu Mang Amin dan Ibunya dengan cara:

  1. Klik Tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  4. Dapatkan Laporan Via Email

 

 

Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan Mang Amin. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk kebutuhan dhuafa dan program kebaikan lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Global Sedekah Movement.

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Bagas

28 August 2025
Rp 30.000
Amin
JADI#temanbaik

Hidupi Sang Ibu Jualan Burung Dalam Kondisi Tunawicara

Global Sedekah Movement
Telah mengajak 66 orang berdonasi
Rp 2.579.000

Tunawicara! Juang Penjual Burung Hidupi Sang Ibu

Global Sedekah Movement
Telah mengajak 12 orang berdonasi
Rp 365.000