Pilu! Lansia Bungkuk 79 Tahun Jualan Sayur Sepi Pembeli

Pilu! Lansia Bungkuk 79 Tahun Jualan Sayur Sepi Pembeli

Rp. 160.000
terkumpul dari Rp. 30.000.000
4 Donatur
9 hari lagi
Donasi Sekarang!

Penggalang Dana

Global Sedekah Movement

Lembaga Resmi Terverifikasi

Kerjasama Campaign Iklan Berbayar

Penerima Manfaat dan Penggalang Dana telah menyetujui untuk menggunakan sebagian dana yang terkumpul untuk dilakukan optimasi di sosial media oleh pihak ketiga agar dapat menjangkau lebih banyak kontribusi publik.

Deskripsi

05 June 2025

Tubuhnya sudah bungkuk dan tertatih, Nenek Kariyem dorong gerobak tuanya demi mencari sesuap nasi. Di usianya yang sudah 79 tahun seharusnya nenek sedang menikmati hidup dengan nyaman dan tenang di rumahnya. Namun takdir berkata lain, sebab ia harus berkeliling berjualan sayuran menyusuri gang kecil dan jalan raya demi bertahan hidup.

 

 

 

Punggungnya yang sudah bungkuk dan tidak bisa diluruskan kembali membuatnya semakin terlihat renta. Wajah dan kulitnya sudah sangat keriput. Untuk mendorong gerobaknya terkadang nenek merasa berat kalau di jalanan menanjak, kadang ada orang yang membantu mendorong.

 

Namun, nenek masih semangat berjualan setiap hari.

Namun meski sudah berjalan jauh dengan raga yang mulai terseok, tak setiap hari dagangan nenek laku. Beliau bahkan rela berjualan setelah sholat subuh hingga pukul 4 sore. Kadang-kadang juga sepi pembeli, bahkan jika dagangannya tak laku, ia biasanya membagikan ke tetangga.

 

Selama 30 tahun nenek berjuang sendiri setelah suaminya meninggal, ia harus terus melangkah menerjang kerasnya kehidupan seorang diri. Tidak ada yang merawatnya. Nenek kini hidup bersama adiknya yang sama-sama lansia dan tidak memiliki suami, kehidupannya tidak jauh berbeda dengan nenek, sama-sama harus terus berjuang untuk makan dan bertahan hidup.

Tak terhitung sudah berapa kali nenek kariyem menahan lapar. Ketika dagangannya tak terjual banyak, nenek hanya bisa makan dengan nasi tanpa lauk.

 

 

Seakan nasib baik tak berpihak padanya, jualan yang tak laku, nenek bahkan ditipu. Pembeli bilang memberikan uangnya senilai Rp.50.000, setelah\pergi dan nenek periksa kembali, ternyata uangnya hanya sebesar Rp.2.000. Pembeli yang lain membayar dengan uang Rp.100.000, ternyata uang itu palsu. Padahal keuntungan nenek tidak banyak dari jualan sayur, hanya Rp.1.000 sampai Rp.5.000 saja. Nenek justru kerap merugi.

Pernahkah terbayang bagaimana pilu nya perasaan nenek pada waktu itu ketika mendapati dagangannya gagal laku dan ditipu?

"Kalau nenek gak jualan nenek gak bisa beli makan. Nenek juga harus ngumpulin uang untuk bayar hutang bekas pinjem buat modal jualan dulu. Nenek gak mau merepotkan orang" kata nenek.

Tak ada hari tua dan istirahat bagi nenek kariyem. Jika tak kerja, entah harus bagaimana bisa mencukupi kebutuhannya.

 

 

Nenek kariyem adalah gambaran lansia dhuafa yang di usia senjanya masih harus berjuang. Mungkin kita masih bisa makan enak, namun ternyata ada banyak lansia seperti nenek kariyem yang susah payah bertahan hidup.

 

Sahabat Kebaikan, maukah menyisihkan sedikit rezeki untuk meringankan beban nenek kariyem?

 

Ayo berdonasi dengan cara:

  1. Klik Tombol Donasi Sekarang
  2. Masukkan nominal donasi
  3. Pilih metode pembayaran (Go-Pay/ OVO/virtual account)
  4. Dapatkan Laporan Via Email

Disclaimer : Informasi, opini dan foto yang ada di halaman galang dana ini adalah milik dan tanggung jawab penggalang dana. Jika ada masalah/kecurigaan silakan lapor kepada kami disini.

Doa & Donasi Teman Peduli

Anonim

16 June 2025 22:05
Rp. 100.000
Amin
Semoga berkah 🙏
JADI#temanbaik