Pak Ujang, seorang tukang sol sepatu berusia 50 tahun, setiap hari berjalan sejauh 6 kilometer sambil menggendong putrinya, Intan, yang lumpuh total sejak usia 5 bulan.

Intan tak bisa berbicara, tak bisa duduk, dan sering mengalami kejang hingga tiga kali sehari. Karena tak ada yang bisa menjaga Intan di rumah neneknya yang berusia 84 tahun pun sedang sakit Intan harus dibawa ke mana pun kedua orang tuanya bekerja, meski panas, lelah, atau sakit.

Penghasilan Pak Ujang hanya sekitar 30 ribu rupiah per hari, sementara Bu Kokom yang bekerja sebagai buruh tani pun tidak selalu mendapat panggilan kerja. Di tengah keterbatasan itu, mereka harus memenuhi biaya kontrakan, listrik, susu formula, popok, dan bubur harian Intan. Pengobatan dan terapi sudah lama terhenti karena tak ada lagi biaya, sehingga kondisi Intan semakin menurun dari tahun ke tahun.

Harapan mereka sederhana tetapi sangat berarti: Intan bisa kembali mendapat pengobatan, memiliki kursi roda khusus agar tak terus digendong, dan Bu Kokom dapat membuka usaha warung kelontong kecil agar ekonomi keluarga lebih stabil. Dengan usaha kecil itu, mereka berharap tidak lagi harus membawa Intan di bawah terik matahari saat bekerja.

Sahabat kebaikan, mari bersama membantu Intan mendapatkan perawatan yang layak dan memberikan keluarganya kesempatan hidup lebih baik. Dukunganmu kecil maupun besar akan menjadi nafas baru bagi Pak Ujang, Bu Kokom, dan Intan yang setiap hari berjuang tanpa henti. Semoga melalui tangan-tangan yang peduli, senyum kecil Intan bisa kembali muncul.