Bu Nanda, pengidap tumor otak yang terus berjuang hidup demi keluarga kecilnya.
Ia terpaksa bekerja sebagai ojol dan membawa kerja anak-anaknya. "Terpaksa saya kerja bawa anak anak, karena hanya pekerjaan ini lah yang memungkinkan bawa anak. Meskipun resiko di jalanan berat. Tapi saya gak ada pilihan lain" Ujar Bu Nanda
Sekilas Bu Nanda terlihat sehat-sehat saja.tapi sebenarnya ia menahan sakit di bagian kepalanya, karena penyakit yang dideritanya.
Bu Nanda bercerita "Saat usia kehamilan 5 bulan, saya jatuh dari lantai 2, saat itu juga bayi dalam kandungan saya terlahir prematur dan harus di rawat di NICU berbulan bulan"
Bayi itu bernama Rafa, anak kedua dari tiga bersaudara, dan saat ini usia Rafa 3 tahun. Sejak lahir prematur, Dokter mendiagnosa Rafa mengidap penyakit Thalasemia dan Jantung. Rafa harus menjalani transfusi darah seumur hidupnya untuk pengobatan Thalasemia nya. Rangkaian kontrol rutin, terapi, dan konsumsi obat-obatan harus dijalani Rafa di masa kecilnya.
Rafa sering dibawa ke IGD dan dirawat berminggu minggu karena gagal nafas dan hampir setiap kali nyawanya pun terancam.
Kondisi Rafa sering mimisan dan muntah darah hingga kembali dilakukan pemeriksaan medis, Rafa dinyatakan positif Leukimia (Kanker Darah).
Metode penyembuhan terbaik bagi penderita Leukemia adalah transplantasi sumsum tulang belakang, namun saat ini operasi tersebut belum ada di Indonesia. Sementara negara terdekat yang dapat melakukan operasi itu adalah di Malaysia dan Singapura. Hal itu sudah pasti menjadi kesulitan bagi Bu Nanda, karena jelas biayanya sangat besar, ratusan juta bahkan milyaran rupiah.
Beberapa bulan yang lalu Bu Nandapun didiagnosa menderita penyakit komplikasi, yaitu: Tumor Otak, Autoimun NMO dan Cerebral Aneurysm, dan harus menjalani serangkaian pengobatan rutin di rumah sakit.
Karena keterbatasan biaya dan demi bisa mencari biaya pengobatan untuk dirinya dan anaknya, ia rela bekerja sebagai ojek online pengantar makanan sambil membawa kedua anaknya. Tapi untuk menjaga kondisi kesehatannya, Bu Nanda menunggu orderan yang tak jauh dari tempat tinggalnya dan hanya menerima orderan dengan jarak dekat.
Ia tak punya pilihan selain berdoa dan ikhtiar demi wujudkan pengobatan untuk dirinya dan sang anak. Namun harus berapa lama Bu Nanda mengumpulkan uang ratusan juta? Dengan penghasilan tak menentu sebagai supir ojol.
Sahabat Kebaikan, Yuk temani perjuangan Bu Nanda untuk mengumpulkan biaya pengobatan dan kita berikan modal usaha agar Bu Nanda tidak lagi bekerja di jalanan.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Bu Nanda dan anaknya, Modal usaha, juga untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang selama ini belum terpenuhi. Selain itu, donasi juga akan digunakan untuk implementasi program serta membantu penerima manfaat lainnya di bawah naungan Yayasan Ruang Harsa.
Ayo berdonasi dengan cara: