TUBUH KURUS KARENA DEHIDRASI!! Tolong Selamatkan Bayi Ini Dari Kelainan Mulut

Bayangkan seorang bayi mungil… baru 40 hari mengenal dunia… tapi sudah harus berjuang seperti ia sedang menantang maut.

Namanya Muhammad Rafatar Nurjaman.

Lahir bukan dengan tangisan bahagia… namun dengan kondisi bibir, langit-langit, lidah, dan gusi sebelah kiri tidak terbentuk sempurna sejak lahir. Bayi sekecil itu bahkan tidak bisa menyusu seperti bayi lain.

Dari detik pertama ia lahir… Rafatar langsung dipisahkan dari pelukan ibunya dan dimasukkan ke inkubator. Ibunya hanya bisa menangis dari jauh… ingin memeluk dan menyusuinya, tapi tidak bisa. Rafatar dipasang selang NGT agar bisa mendapat sedikit susu.

Namun setiap kali diberi susu, Rafatar sering muntah kembali.

Bahkan kalau diberi posisi tidur, susu bisa keluar dari hidung dan mulut sampai ia tersedak.

40 hari bukan waktu yang panjang… tapi bagi Rafatar, 40 hari ini adalah 40 hari penuh rasa sakit.

Tubuhnya semakin kecil… tulang tengkoraknya bahkan tampak menonjol karena pernah dehidrasi parah.

Rumah sakit sudah menyarankan operasi mulut lanjutan di RSHS, agar Rafatar bisa makan normal.

Tapi ada satu syarat yang membuat hati orang tuanya hancur:

Berat Rafatar harus mencapai 5–7 kg dalam waktu 10 minggu.

Sementara sekarang… beratnya saja belum naik sama sekali karena asupan susu tidak bisa bertahan.

Ayah dan ibu sudah berusaha segalanya…

Tanpa uang, tanpa kendaraan, mereka bolak-balik ke rumah sakit naik bus mini dan elf, meskipun banyak penumpang merokok. Pernah juga meminjam angkot milik atasannya hanya demi Rafatar bisa kontrol. Tapi sampai sekarang belum ada bantuan ambulans dari desa.

Harga susu khusus untuk Rafatar 152.000 hanya bertahan 5 hari… itu belum termasuk pampers.

Seringkali mereka harus meminjam uang ke keluarga hanya untuk membawa Rafatar kontrol.

Ayahnya, Pak Ujang, bekerja sebagai sopir angkot.

Penghasilan sangat minim, bahkan kadang pulang hanya membawa uang receh.

Pernah juga tidak membawa uang sama sekali, dan tetap harus setor ke pemilik angkotnya.

Rumah mereka retak, bocor dan hampir roboh, apalagi di belakang rumah ada sungai… setiap hujan, mereka tidur sambil ketakutan.

Kakak Rafatar, Rivan, baru 14 tahun, masih SMP, tapi demi membantu keluarga, ia ikut jadi kuli bangunan sepulang sekolah. Anak itu memanggul semen hanya supaya adiknya bisa minum susu.

Ketika ditanya apa keinginan mereka…

Ayahnya hanya menjawab sambil,

“Saya cuma ingin Rafatar kuat… bisa makan normal… bisa hidup seperti anak-anak lainnya.”

Kalau hari ini kita bisa makan,tidur nyaman,memeluk keluarga.

Rafatar hanya ingin minum susu tanpa tersedak.

Jika hati kamu tergerak, mari bantu Rafatar bertahan hidup.

bantuan dari kita mungkin kecil untuk kita, tapi sangat berarti untuk hidup Rafatar.

Mari ulurkan tangan untuk Rafatar.

Semoga setiap rupiah yang kita berikan menjadi jalan kesembuhan dan pahala yang tidak terputus selamanya. bantu dengan cara : 

Klik Donasi Sekarang

Masukan Nominal Donasi

Pilih Metode Pembayaran

Dapatkan Laporan Via Email

Kamu juga bisa bagikan galang dana ini agar semakin banyak do’a dan dukungan yang terkumpul. Aamiin