"semoga hari ini gak hujan…”, itu yang selalu Irfan doakan setiap melihat langit yang kelabu. Jika hujan datang, bagaimana ia bisa jalan kaki keliling mencari nafkah?
Semenjak Covid, tidak ada lagi yang menggunakan jasanya sebagai kuli bangunan, membuat Irpan harus banting setir menjadi manusia silver, Irpan selalu kepikiran, “Apakah dengan seperti ini bisa membuat kami bertahan hidup?”
Bagi sebagian orang, manusia silver jalanan dianggap mengganggu dan hanya mengemis tanpa perjuangan yang lebih. Namun hanya ini yang bisa dilakukan oleh Irpan, sebab baginya, mencari pekerjaan saat ini sangat sulit, apalagi dia harus menafkahi istri dan 2 anaknya.
Kala itu saat bekerja, Irpan sedang ditemani istri dan anaknya. Ternyata ketika didatangi, anaknya yang bernama Raisah yang kini berusia 3 tahun sedang berjuang melawan sakit.
"Istri saya nyusul kesini, katanya perlu uang buat makan dan beli kantong kolostomi anak saya. Tapi hasil dari ngamen belum banyak" Ujar Irpan
Untuk mencari biaya pengobatan Raisah tak bisa ditutupi hanya mengandalkan dari pekerjaannya saat ini. Motor dan barang lainnya sudah Irpan jual untuk keperluan pengobatan anaknya. Bahkan iapun tak mampu membayar biaya kontrakan dan terpaksa harus keluar dari kontrakan, sehingga saat ini keluarga Irpan tinggal menumpang di kedua orang tuanya.
Dalam satu hari, bisa mendapat Rp 50.000 menjadi suatu keberuntungan untuk Irpan. Apalagi kalau cuaca hujan, tak jarang, dia pulang dengan tangan kosong dan menahan lapar seharian. Belum lagi uang hasil kerjanya ada saja yang memalak ketika ia berkeliling. "Kalau udah diusir udah biasa, di tuduh maling pernah. Namun yang bikin sedih kalau uang hasil kerja saya di palak. Padahal uang itu buat keperluan Raisah" Ujar Irpan
Irpan bercerita, awalnya Raisah tidak bisa BAB, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, ia didiagnosa mengidap Kanker Anus stadium 4. Dokterpun mengambil tindakan operasi untuk membuat lubang di perut agar Raisah dapat membuang kotorannya.
Saat ini Raisah sudah hampir 6 bulan menjalani kemoterapi rutin di rumah sakit, pengobatan memang di cover BPJS namun untuk keperluan lainnya seperti ongkos ke rumah sakit, beli kain kasa dan cairan NHCL harus dibelinya sendiri.
Dan yang paling terkendala adalah, untuk membuang kotoran harus mengunakan kantong kolostomi yang harganya sekitar Rp.25.000. Satu kantong hanya bisa digunakan dalam sehari.
"Saya sedih anak sekecil ini harus terus menahan sakit, kalau bisa penyakitnya pindahin ke saya aja Ya Allah" Ujar Ibu Raisah sambil menangis
Orang Baik, sekeras apapun Irpan berjuang, dia tidak bisa menutupi segala kekurangannya. Sedangkan sang anak harus terus menjalani pengobatan, jika tidak nyawanya akan terancam.
Mari kita bantu agar hari ini dan seterusnya, beban keluarga Irpan berkurang dan sang anak bisa menjalani pengobatannya sampai tuntas hingga sembuh.
Ayo berdonasi dengan cara: