TANGIS IBU KURNIASIH PECAH SAAT DOKTER KATAKAN, “IBU HARUS SIAP, INI KANKER MATA...”
Bayangkan, saat mata kanan mulai menghitam, membengkak, dan perlahan hilang penglihatan bukan karena kecelakaan, tapi karena kanker yang terus tumbuh diam-diam.
Itulah kenyataan pahit yang kini dialami Ibu Kurniasih, seorang ibu rumah tangga sederhana yang tinggal di rumah kontrakan kecil di pinggiran kota Bandung. Setiap hari, beliau menahan nyeri luar biasa di area mata. Perih, panas, bahkan sampai membuatnya sulit tidur.
Namun, yang lebih menyakitkan dari rasa sakit di tubuh… adalah rasa hancur di hatinya.
“Ibu nggak takut sakit, Nak... Tapi ibu takut nggak bisa lihat wajah anak-anak lagi,” bisiknya lirih.
Penghasilan suami yang hanya buruh harian lepas, seringkali tak cukup untuk biaya makan, apalagi untuk berobat kanker yang biayanya ratusan juta rupiah.
Sudah berulang kali ia ke rumah sakit, tapi kerap pulang dengan kecewa.
Obat tidak bisa ditebus, rujukan tertunda, dan antrian operasi masih lama karena terbatasnya fasilitas.
Sementara itu, kanker di matanya terus membesar, membuatnya nyaris kehilangan harapan.
Ibu Kurniasih butuh bantuan kita.
Bukan hanya untuk mengobati kanker mata yang dideritanya…
Tapi juga untuk menyelamatkan hidupnya.
Sekecil apapun bantuanmu, akan sangat berarti.
Mari ulurkan tangan, bantu Ibu Kurniasih melawan kanker sebelum semuanya terlambat.