Cerita Penggalangan
25 Apr 2025
Pak Juhami, Petani 69 Tahun Korban Ledakan Gas, Kini Terbaring Lemah Dalam Derita
Di sebuah desa kecil yang jauh dari hingar-bingar kota, hidup seorang petani sepuh bernama Pak Juhami. Di usia 69 tahun, tubuhnya sudah renta, tangannya mulai gemetar, tapi semangatnya untuk bertani tak pernah padam. Setiap hari, ia tetap turun ke sawah, memikul cangkul dan harapan.
Namun, semua berubah dalam sekejap. Ledakan gas dari dapur kecil rumahnya merenggut kesehatan dan ketenangan hidupnya. Tabung gas tiba-tiba meledak saat ia ingin memasak air. Api menjalar cepat, melalap tubuh tuanya. Pak Juhami terbakar hebat kulitnya melepuh, wajah dan tangannya penuh luka terbuka yang menganga. Ia menjerit, tapi tak ada yang langsung mendengar. Tangisan itu tertahan, terbungkam oleh rasa sakit yang tak terlukiskan.
Kini, Pak Juhami hanya bisa terbaring di kasur tipis di sudut rumah. Setiap kali perban dibuka, darah dan nanah mengalir. Tubuhnya mengerang lemah, tapi bibirnya tetap berdoa. Tak ada uang untuk rumah sakit besar, ia hanya dirawat semampunya oleh sang istri satu-satunya orang yang kini terus berjuang untuknya.
Istrinya bukan perempuan muda. Di usia tuanya, ia masih keliling kampung berjualan sayuran. Dari pagi hingga siang, ia menjajakan sayuran demi mendapat uang Rp10.000–Rp20.000. Uang itu dipakai untuk membeli perban, salep luka bakar, dan sedikit beras. Sambil menarik napas panjang, ia berkata lirih:
“Saya gak kuat lihat dia nahan sakit, tapi saya harus kuat... buat beli obat, buat kasih dia makan.”
Mereka tak punya simpanan, apalagi tabungan besar, rumah kecil mereka sudah dijual sebagian isinya untuk biaya pengobatan awal. Tapi luka bakar seperti ini butuh waktu lama untuk sembuh, dan butuh biaya yang tak sedikit.
Sahabat dermawan, hari ini Pak Juhami membutuhkan kita semua.
Luka di tubuhnya adalah luka yang harusnya tak perlu terjadi. Tapi hari ini, kita bisa membantu memulihkan harapan itu. Setiap rupiah yang kamu donasikan akan digunakan untuk:
Biaya pengobatan luka bakar, perban, salep, dan kebutuhan medis harian serta nutrisi dan makanan sehat agar tubuhnya kuat ditambah biaya harian hidup Pak Juhami dan istrinya
Mari ulurkan tangan. Bantu Pak Juhami sembuh dari luka bakar akibat ledakan gas.
Karena di balik tubuh yang terbakar, masih ada harapan untuk hidup, untuk kembali menanam padi, dan tersenyum tanpa rasa sakit.
Klik Donasi Sekarang dan sebarkan kisah ini agar semakin banyak yang peduli.