Kondisi Prihatin Kang Dadang lelaki paruh baya berusia 44 tahun harus menerima kenyataan yang begitu menyiksa. Pasalnya ia hanya bisa terbaring di lantai tanpa bisa melakukan sesuatu. Hingga tak dapat berkomunikasi atau bergerak dengan normal. Sejak usia 2 tahun Kang Dadang mengalami Tunadaksa dan lumpuh. Padahal tak ada gejala yang muncul sejak lahir.
Ayah sudah meninggal dunia, Kini Kang Dadang tinggal bertiga bersama ibu dan adiknya. Ibunya Solihah (65thn) hanya bisa merawat Kang Dadang di rumahnya. Ami (31thn) anak paling bungsu yang mengurusi kebutuhan hidup Kang Dadang yang sakit parah dan ibunya. Segala pekerjaan ia harus lakukan. Dulu kerja jadi juru masak di rumah makan tapi terpaksa tetap di dekat rumah untuk merawat Kang Dadang dan Ibu Solihah.
Ami seorang pelatih tari yang hanya diberi upah 10ribu, tak bisa dibelikan yang lain kecuali untuk membeli beras. Ia juga pernah bekerja sebagai perias pengantin untuk bisa bertahan hidup dengan kakak dan ibunya. Mirisnya, Ia pernah dicemooh “Laki-laki kok suka dandan sama nari dasar Banci” padahal yang dilakukan untuk keliuarga.
Ami hanya hidup bertiga di rumah kecil juga kumuh itu. Tak ada kompor gas dan kurang penerangan. Di tempat tersebut Ami memberi makan Kang Dadang dan ibunya dengan lauk seadanya sembari membersihkannya.
Hai Orang Baik, mari kita sebarkan campaign ini dan berdonasi untuk membantu Ami. Bantuan ini untuk Ami bisa buka usaha kuliner atau sanggar tari serta bisa membawa Kang Dadang untuk berobat juga kursi roda. Kalian bisa membantunya dengan cara: